Secara Mengejutkan, Partai Baru Masuk 3 Besar Kalahkan Golkar dan PKS Namun, PDIP Masih Unggul dalam Survei

- 17 April 2021, 04:42 WIB
Logo PDIP.
Logo PDIP. /Dok PDIP/


 
MANTRA SUKABUMI – PDI Perjuangan (PDIP) masih unggul dalam perolehan survei yang dilakukan oleh Jakarta Research Center (JRC) bahkan partai ini dinilai bakal menguasai DKI Jakarta.
 
Namun, dalam survei yang dilakukan oleh JRC ada partai baru yang bahkan dalam survei tersebut mengalahkan partai yang sudah lama seperti Golongan Karya (Golkar) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
 
Adapun partai baru yang masuk dalam tiga besar perolehan survei yang dilakukan oleh JRC ini yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan tetapi perolehan ini belum bisa mengalahkan parta PDIP.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 17 April 2021: Ricky Beri Tahu Nino Alasan Ia Kjar Elsa, Mama Sarah dan Papa Surya Syok
 
PSI yang diketuai oleh Grace Natalie dinilai bakal menguasai DKI Jakarta, dan disusul oleh partai Golkar di nomor tiga dan PKS berada di Nomor empat.
 
"PDIP dan PSI diprediksi bakal menguasai DKI Jakarta dalam pemilihan anggota legislatif, diikuti oleh Golkar yang masuk dalam peringkat tiga besar," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Antaranews pada Sabtu, 17 April 2021.
 
Kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P ternyata Elektabilitas PDIP, dalam survei yang dilakukan pada 1-10 April 2021 mencapai 20,09 persen, perolehan ini tidak jauh berbeda dengan hasil Pileg 2019 yaitu sebesar 22,6 persen.
 
Sementara itu, dalam survei tersebut PSI dan Golkar melejit ke urutan nomor dua dan ketiga yang mana pada survei semula dikuasai oleh partai Gerindra dan PKS.

Baca Juga: BPOM Sebut Vaksin Nusantara Sudah Final, Penny K Lukito: Uji Klinis Selanjutnya Bukan Tanggung Jawab Kami
 
"PSI yang sebelumnya meraih 6,8 persen suara dalam Pileg 2019 melonjak menjadi 15,4 persen dan menduduki urutan kedua. Sedangkan Golkar dari 5,1 persen naik menjadi 8,3 persen, memantapkan diri dalam jajaran tiga besar," ucap Direktur Komunikasi JRC Alfian P.
 
Pada urutan berikutnya adalah PKS yang anjlok dari 15,5 persen pada Pileg 2019 menjadi 7,6 persen. Sebaliknya dengan Demokrat yang mengalami kenaikan dari 5,2 persen menjadi 7,1 persen. Gerindra juga jeblok dari 15,8 persen menjadi hanya 5,6 persen.
 
Menurut Direktur Komunikasi JRC Alfian P, meskipun PDIP unggul tetapi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu cenderung mengalami stagnasi.
 
Namun disisi lain PSI berhasil meningkatkan elektabilitasnya lebih dari dua kali lipat dari perolehan hasil Pemilu 2019.
 
"Jika terus meningkat, PSI bisa menyalip dan menjadi parpol terbesar di DKI Jakarta," ujar Direktur Komunikasi JRC Alfian P.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 17 April 2021: Kembali Dikecewakan, Mama Rosa Muak dan Enggan Percaya dengan Al
 
Sikap kritis wakil rakyat dari PSI di DPRD DKI Jakarta selama ini berkontribusi terhadap kenaikan elektabilitas parpol tersebut, seperti isu banjir, rumah DP 0 persen, dan transparansi anggaran. Sementara pemilih Jakarta cenderung rasional dan sangat melek informasi.
 
Sementara itu dua parpol utama yang menjadi pengusung Anies Baswedan, yaitu Gerindra dan PKS justru rontok.
 
"Kinerja Anies yang tidak menunjukkan prestasi signifikan turut memberi disinsentif bagi parpol-parpol pengusung-nya," ujar Direktur Komunikasi JRC Alfian P menjelaskan.
 
Parpol lainnya adalah NasDem (6,4 persen menjadi 4,1 persen), PKB (5,2 persen menjadi 2,9 persen), parpol baru Ummat (2,1 persen), PAN (6,5 persen turun menjadi 1,9 persen), dan PPP (3,0 persen menjadi 1,4 persen).
 
"Partai Ummat bisa menjadi ancaman PAN seiring keluarnya Amien Rais," kata Direktur Komunikasi JRC Alfian P.

Baca Juga: Soal Reshuffle Kabinet, Staf Presiden: Apapun Isu yang Beredar Kami Tidak Bisa Ikut Campur 
 
Sisanya parpol-parpol kecil yaitu Perindo (2,8 persen menjadi 0,9 persen), Berkarya (2,0 persen menjadi 0,6 persen), Hanura (1,7 persen menjadi 0,3 persen), dan parpol baru Gelora (0,1 persen).
 
"Sisanya PBB, PKPI, dan Garuda tidak mendapat dukungan, dan 20,8 persen tidak tahu/tidak jawab," papar Alfian.
 
Survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
 
Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***
 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x