Ketua TP3 Sebut Ngabalin Lebih Teroris, Refly Harun : Kasihan Hehamahua Orang Jujur Distigma Macam-macam

- 18 April 2021, 10:31 WIB
Ketua TP3 Sebut Ngabalin Lebih Teroris, Refly Harun : Kasihan Hehamahua Orang Jujur Distigma Macam-macam./
Ketua TP3 Sebut Ngabalin Lebih Teroris, Refly Harun : Kasihan Hehamahua Orang Jujur Distigma Macam-macam./ /ANTARA//Indrianto Eko Suwarso/

 

MANTRA SUKABUMI - Kisruh Abdullah Hehamahua dengan Ali Mochtar Ngabalin terus berlanjut.

Ngabalin menuduh Hehamahua sebagai teroris, Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI kembali menuduh staf ahli KSP itu dengan tudingan yang sama.

Menanggapi hal ini, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan tanggapannya mengenai perseteruan antara Abdullah Hehamahua dengan Ali Mochtar Ngabalin.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Wajib Tahu, Meski Cabut Uban Dilarang Rasulullah Saw, Berikut Cara Halal yang Bisa Ditempuh Untuk Mengatasinya

Menanggapi saling lempar jawaban serta kritikan di antara Abdullah Hehamahua dan Ngabalin, Refly Harun mengaku hal ini terjadi merupakan hal yang wajar.

“Yang penting kita jaga iklim demokratis. Mereka saling kritik, it’s okay. Dua-duanya adalah publik figur,” ujar Refly Harun, dikutip mantrasukabumi.com, dari kanal Youtube, Minggu, 18 April 2021.

Menurut Refly Harun, adu kritik yang terjadi di antara kedua tokoh politik tersebut adalah sesuatu yang harus diterima publik sebagai sebuah kewajaran.

“Standing­-nya juga berbeda. Ngabalin memilih untuk membela mati-matian pemerintahan Presiden Jokowi,” ucap Refly Harun.

Sementara itu, lanjut dia, Abdullah Hehamahua berdiri di tempat lain yakni menjadi pengkritik utama pemerintahan Jokowi, terutama dalam konteks terbunuhnya atau dibunuhnya enam Laskar Front Pembela Islam (FPI).

“Padahal sebagai public person, konsekuensinya adalah, ketika kita menyampaikan kritik, (maka) kita dikritik." ujarnya.

Baca Juga: Info Cuaca Jawa Barat Minggu 18 April 2021 Siang hingga Malam, BMKG: Rata-rata Sore Hujan Ringan

Bagi Refly, yang paling penting adalah jangan cengeng, apa-apa dilaporkan ke polisi.

“Yang paling penting, jangan cengeng. Apa-apa selalu melaporkan kepada polisi, tangkap ini, tangkap itu,” katanya lagi.

Menurut penuturannya, Kapolri justru tidak ingin instansinya dijadikan ‘bumper’ dari perseteruan orang-orang yang ingin memanfaatkan aparat penegak hukum untuk menghantam kelompok lainnya.

“Abdullah Hehamahua, ketika saya pernah menjadi wartawan dan menulis dia, bagaimana dia orang yang sangat jujur sekali."

Refly menambahkan, Hehamahua ketika jadi anggota KPKPN bagaimana dia yang sulit di-entertain ketika memeriksa harta kekayaan penyelenggara negara.

“Ketika dia menjadi anggota KPKPN (Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara) pada waktu itu, bagaimana dia paling sulit untuk di-entertain ketika memeriksa harta kekayaan,” tutur Refly Harun.

Dengan demikian, Refly Harun merasa kasihan dengan Abdullah Hehamahua yang mendapat bermacam-macam stigma.

Baca Juga: Sambil Unggah Foto Jutaan Umat, Tokoh Papua ini Sanjung Habib Rizieq Tokoh Paling Didengar dan Diikuti Umat

Baca Juga: Wajib Tahu, Meski Cabut Uban Dilarang Rasulullah Saw, Berikut Cara Halal yang Bisa Ditempuh Untuk Mengatasinya

“Rasanya saya kasihan, orang seperti ini yang sangat lurus, sangat jujur, ngomong dengan apa adanya itu distigmatisasi macam-macam,” kata Refly Harun.

Diketahui, Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) Laskar FPI, Abdullah Hehamahua menjawab pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Adapun jawaban pernyataan Ngabalin itu yakni saat menuding Abdullah Hehamahua sebagai seorang 'teroris'.

Kisruh antara kedua tokoh itu bermula saat Abdullah Hehamahua menggambarkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana layaknya Musa menemui Firaun.***

sumber : Youtube

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah