Mahfud MD Nikmati Waktu Berbuka di Makassar, Said Didu: Sambil Pikirkan Nasibmu yang Makin Gak Jelas

- 24 April 2021, 04:36 WIB
Mahfud MD Nikmati Waktu Berbuka di Makassar, Said Didu: Sambil Pikirkan Nasibmu yang Makin Gak Jelas
Mahfud MD Nikmati Waktu Berbuka di Makassar, Said Didu: Sambil Pikirkan Nasibmu yang Makin Gak Jelas / Instagram.com/@mohmahfudmd

MANTRA SUKABUMI - Said Didu tanggapi Menkopolhukam Mahfud MD yang sedang menikmati waktu menjelang berbuka di kota Makassar.

Diketahui pada postingan terbarunya, Prof  Mahfud MD bersantai menikmati suasana sore di kota Makassar.

Tanggapi postingan tersebut, Said Didu turut bersuara dengan memberikannya selamat dan juga menyindir Mahfud MD.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: dr Eva Sindir Atta Halilintar: Katanya Paling Steril Ampe Hadir Paduka, Bisa Covid juga

"Prof, selamat menikmati kuliner enak-enak di Makassar sambil memikirkan nasib MU yg makin ga jelas," ucap Said Didu, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @MuhammadDaidDidu, pada Sabtu, 24 April 2021.

Hasil tangkap layar @msaid_didu
Hasil tangkap layar @msaid_didu @msaid_didu

Cuitan Said Didu tersebut juga ramai dikomentari netizen Indonesia, yang turut memberikan tanggapan atas Mahfud MD.

"Digeserkah dari kursi pak prof?? Kalau betul,  Saya ucapkan selamat kembali jadi rakyat," ucap salah satu netizen.

"Wah kata kata MU nya ini bersayap pak, nama club sepak bola atau pengganti panggilan?," ucap @Mr_Al.

Baca Juga: Febri Diansyah: Baru Nyadar, Ternyata Logo KPK pada Dokumen Rahasia yang Diperlihatkan Salah

Ada juga yang mengaitkannya dengan kejadian awak KRI Nanggala 402 yang sedang berduka.

"Disana keluarga dari 53 awak KRI Nanggala 402 sedang berduka, disini Menkopolhukam @mohmahfudmd masih bisa tersenyum. Hatimu terbuat dari apa Prof?," ucap @MSA.

Hasil tangkap layar akun Twitter @MSApunya
Hasil tangkap layar akun Twitter @MSApunya @MSApunya

Seperti pada pemberitaan sebelumnya Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu kerap memberikan kritikan pada pemerintah.

Seperti tanggapi Soal Kurikulum dan buku kamus sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud).

Baca Juga: Miris, Tokoh Adat Baduy Menangis dan Memohon Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral

Seperti diketahui bahwa sebelumnya pada kurikulum pendidikan tinggi Kemendikbud tidak mencantumkan pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia.

Sama halnya pada buku kamus sejarah Kemendikbud juga tidak mencantumkan pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy'ari.

"Pancasila klean hilangkan. Pejuang dan pendiri NU klean hapus,Tokoh PKI klean munculkan," ucap Said Didu,  pada Rabu, 21 April 2021.

"Klean sebenarnya siapa dan mau apa ?," ucap Said Didu Menambahkan.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x