TWK Pegawai KPK Bermasalah, Banyak Indikasi Seksis, Rasis, Diskriminatif, dan Berpotensi Langgar HAM

- 9 Mei 2021, 06:50 WIB
TWK Pegawai KPK Bermasalah, Banyak Indikasi Seksis, Rasis, Diskriminatif, dan Berpotensi Langgar HAM
TWK Pegawai KPK Bermasalah, Banyak Indikasi Seksis, Rasis, Diskriminatif, dan Berpotensi Langgar HAM /Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso/

MANTRA SUKABUMI - LAKPESDAM PBNU melakukan kajian pada tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK.

Menurut LAKPESDAM PBNU bahwa TWK bagi pegawai KPK itu sangat bermasalah.

Pasalnya mengatur LAKPESDAM PBNU dalam soal TWK tersebut banyak indikasi seksis, rasis, diskriminatif, dan bahkan berpotensi melanggar HAM.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Sebut Jokowi Dimaki Soal Bipang Ambawang, Ferdinand: Kaum ini Sebetulnya Mau Apa Sih?

Hal tersebut sebagaimana tertuang pada siaran pers tertulis LAKPESDAM PBNU yang diunggah akun twitter @GUSDURians pada 8 Mei 2021

"Tes wawasan kebangsaan 1.351 pegawai KPK sangat bermasalah karena banyak indikasi seksis, rasis, diskriminatif, dan berpotensi melanggar HAM," cuit Gusdurians seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitternya.

Hasil tangkap layar akun Twitter Jaringan GUSDURian
Hasil tangkap layar akun Twitter Jaringan GUSDURian @GUSDUrians


LAKPESDAM PBNU memandang bahwa TWK tersebut alih-alih menegaskan komitmen pada pemberantasan korupsi, malah terlihat seperti Litsus zaman Orde Baru.

"Alih-alih menegaskan komitmen pemberantasan korupsi, TWK itu lebih terlihat seperti Litsus zaman Orde Baru," tulisnya.

Sebagaimana diketahui, tes wawasan kebangsaan (TWK) merupakan syarat pengalihan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Baca Juga: Jubir Jokowi Yakinkan Bipang yang Dimaksud Jokowi Bukan Babi Panggang, Susi Pudjiastuti: Saya Mohon Maaf

Namun informasi soal 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK tersebut sudah diketahui publik lebih dulu dibanding pengumuman resminya.

Terkait hal tersebut, Firli Bahuri dan pihaknya mengaku sangat menyayangkan kebocoran informasi tersebut yang dianggapnya mendahului pengumuman resmi dari lembaga KPK.

"Kami sangat menyayangkan, ada pihak-pihak yang telah membocorkan informasi tanpa menunggu pengumuman resmi dari lembaga KPK," ujar Firli Bahuri sebagaimana dilihat mantrasukabui.com dari kanal YouTube KPK RI pada Rabu, 5 Mei 2021.

Terkait kabar tidak lolosnya 75 pegawai KPK dalam tes wawasan kebangsaan, Tokoh Papua Christ Wamea turut memberikan pandangannya melalui akun media sosial pribadinya.

Baca Juga: Umi Pipik Akui Malam Pertama Tak Disentuh Ustadz Jefri: Beliau Tempramental

Christ Wamea juga menyoroti beberapa pertanyaan yang dinilainya aneh dalam tes wawasan kebangsaan tersebut sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @PutraWadapi pada Kamis, 6 Mei 2021.

"Tes wawasan kebangsaan pegawai KPK alih status menjadi ASN dengan pertanyaan kamu Islam apa? Sholat pakai qunut? Pendapat soal Habib Rizieq, Kadrun dan lain-lain yang tidak masuk akal, ini sebenarnya test untuk jadi ASN KPK atau jadi buzzeRp di KPK?" kata Christ Wamea.

Adapun salah satu aspek yang menjadi syarat kelolosan tes wawasan kebangsaan KPK tersebut adalah sikap anti radikalisme.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris, Chelsea Berhasil Raih Tiga Poin dan Tunda Pesta Juara Manchester City

"Radikal untuk berantas korupsi itu jauh lebih baik daripada sok pancasilais tapi curi dana bansos dan sibuk bangun dinasti politik," ujar Christ Wamea.

Hasil tangkap layar akun Twitter Christ Wamea
Hasil tangkap layar akun Twitter Christ Wamea @PutraWadapi


Asesmen tersebut diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI untuk menguji sejumlah 1.351 pegawai KPK.

Dari 1.351 pegawai tersebut, terdapat dua orang yang tidak hadir pada tahap wawancara dan terdapat 75 pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangsaan.***

Editor: Fauzan Evan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x