Network
MANTRA SUKABUMI - Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar memperhatikan beberapa akibat dari konflik Israel-Palestina.
Diantaranya, Hasmi Bakhtiar mengatakan bahwa dengan konflik Israel-Palestina, nilai tawar bangsa arab kini menguat di hadapan Israel.
Bahkan kata Hasmi, bukan hanya bangsa arab, pengaruh umat muslim pun secara keseluruhan ikut menguat.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Nahdlatul Ulama Kunjungi Duta Besar Palestina di Jakarta dan Beri Dukungan Kemerdekaan Palestina
"Walau hingga saat ini beberapa pemimpin Arab lebih memilih di sisi Israel tapi terlihat nilai tawar bangsa Arab dan umat Islam secara keseluruhan menguat di hadapan Israel," katanya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @hasmibakhtiar pada Selasa, 18 Mei 2021.
Sebaliknya terjadi pada Israel, dengan konflik tersebut suara Israel menjadi melemah, bahkan dukungan dari Eropa dan Amerika hingga kini belum ada.
"Adapun suara Israel justru melemah di hadapan pejuang Palestina. Perang kali ini berbeda dg sebelumnya," ujarnya.
Bahkan sebelumnya, Mesir dan UEA menawarkan gencatan senjata dengan syarat Hamas berhenti menyerang Israel.
Baca Juga: Update Pertempuran Israel dan Palestina, Pangkalan Udara dan Iron Dome Israel Rusak Kena Roket Al-Qassam
Sontak kedua tawaran negara Mesir dan UEA tersebut langsung ditolak mentah-mentah oleh Hamas.
Hasmi menilai bahwa persyaratan yang diajukan Mesir dan UEA sangat miris, karena seolah mereka menjadi jubir Israel.
Syarat yang mereka lakukan hanya soal keamanan Israel dan sama sekali tidak menyentuh soal nasib Al Aqsha.
"Yang bikin miris bukan hanya melihat Mesir dan UEA seolah menjadi jubir Israel," tutur Hasmi.
"Tapi kenapa syarat yang diajukan Mesir dan UEA hanya tentang keamanan Israel dan sama sekali tidak menyentuh nasib Al Aqsha?," Tambahnya.
Baca Juga: Jokowi Sesalkan Pemecatan Novel Baswedan cs, Ferdinand : Jangan Merasa Dapat Dukungan Presiden Minta Cabut SK
Hasmi menyayangkan sikap Mesir dan UEA yang seolah lebih memilih Israel ketimbang berpihak pada Palestina.
"Bukankah mereka juga muslim memiliki kewajiban sama dalam menjaga Al Aqsha?," tandasnya.*
