Network
MANTRA SUKABUMI - Viral beredar di Media Sosial video pesta ulang tahun gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diduga menimbulkan kerumunan menuai berbagai kritik serta pro dan kontra.
Salah satunya, Gus Umar Hasibuan menyoroti acara pesta ulang tahun Gubernur Jawa Timur yang diduga mengundang kerumunan yang diselenggarakan di rumah gubernur Jawa Timur.
Video acara pesta ulang tahun Khofifah Indar Parawansa tersebar di media sosial dan memicu reaksi publik.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Siapa Sangka Sering Konsumsi Bakso Dapat Menimbulkan Penyakit Jantung Hingga Kanker
Kerumunan orang yang tampak di video itu seolah mengabaikan protokol kesehatan yang selama ini intens digaungkan pemerintah.
Meski demikian, Umar Hasibuan yakin Khofifah Indar Parawansa dan penyelenggara acara pesta tersebut tidak akan dikenai hukuman karena melanggar protokol kesehatan.
"Santai bu Khofifah krn anda bagian dari rezim pasti aman, damai, dan sejahtera,"Â cuit Gus Umar, dikutip mantrasukabumi.com, dari akun twitternya, Sabtu, 22 Mei 2021.
Pria yang akrab disapa Gus Umar itu mengatakan, akan lain ceritanya jika yang melakukan itu adalah keluarga Habib Rizieq Shihab (HRS) yang diperkarakan karena dianggap melanggar protokol kesehatan setelah mengundang kerumunan massa saat menggelar acara Maulid Nabi.
Baca Juga: Banjir TKA China, Said Didu: Negara Udah Mau Kiamat, Boleh Jenguk Orang Utan, Orang Tua Gak Boleh
"Coba kalau anda keluarga HRS dlm hitungan detik pasti anda diciduk,"Â ujarnya.
Di sisi lain, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Heru Tjahjono mengatakan bahwa dia adalah orang yang menginisiasi pesta ulang tahun itu.
Heru Tjahjono mengklaim, acara pesta itu bukan berasal dari keinginan Khofifah Indar Parawansa.
Heru Tjahjono juga mengatakan bahwa Gubernur sama sekali tidak mengetahui rencana acara itu sebelumnya.
Heru Tjahjono juga menampik adanya kerumunan karena hanya dihadiri oleh 30-50 orang, jauh dari kapasitas tempat acara yang bisa menampung hingga 2.000 orang.
Peserta acara yang hadir pun dikatakannya hanya kepala OPD serta staf yang rutin menjalani pemeriksaan swab test.***
