Network
MANTRA SUKABUMI - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) berbeda pendapat terkait pemecatan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Perbedaan pendapat tersebut membuat politikus partai Demokrat Yan Harahap angkat bicara. Ia mempertanyakan bahwasanya siapa yang harus di percaya antara presiden Jokowi dan BKN.
Pasalnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ia tak setuju 75 Pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan diberhentikan.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Bahaya, 6 Jenis Ikan Ini Sebaiknya Tak Dimakan Meski Beredar di Pasaran
Namun demikian, Badan Kepegawaian Negara resmi mengatakan telah memberhentikan 51 pegawai KPK telah sesuai perintah Jokowi.
Hal tersebutlah yang membuat politikus partai Demokrat Yan Harahap kebingungan atas pernyataan-pernyataan terkait pemecatan pegawai KPK.
Disampaikan langsung oleh Yan Harahap melalui akun Twitter milik pribadinya @YanHarahap pada Selasa 25 Mei 2021.
"Jadi, siapa yang harus kita percaya?," Tulis Yan Harahap, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter Yan Harahap pada Rabu 26 Mei 2021
