Heran, dalam 20 Hari Pernyataan Ketua KPK Berubah, Budi Setyarso: ini Tes Apa Jual Properti

- 26 Mei 2021, 13:50 WIB
Budi Setyarso.*
Budi Setyarso.* //Instagram/@budisetyarso/

MANTRA SUKABUMI - Mantan Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Setyarso tanggapi soal pernyataan ketua KPK.

Budi Setyarso menyampaikan bahwa dalam waktu 20 hari pernyataan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berubah.

Hal tersebut diungkapkan Budi Setyarso pada akun twitternya yang mengherankan atas pernyataan ketua KPK tersebut.

Baca Juga: Bahaya, 6 Jenis Ikan Ini Sebaiknya Tak Dimakan Meski Beredar di Pasaran

Baca Juga: Geram dengan Adanya PNS Bodong, Alvin Lie: Hebat Ya, Sementara Rakyat Dibebani Berbagai Biaya dan Pajak

Sebagaimana dikitip mantrasukabumi.com dari akun twitter @BudiSetyarso pada Rabu, 26 Mei 2021, Ia mengherankan atas pernyataan ketua KPK RI dari tanggal 5-25 Mei yang berubah.

"5 Mei: Pemimpin KPK menyatakan 75 pegawai tak lolos "tes wawasan kebangsaan"
25 Mei: 24 pegawai bisa "dibina", 51 sisanya "merah" dan "tdk bisa dibina," ucapnya.

Hanya dalam waktu 20 hari pernyataan ketua KPK tersebut, standarnya langsung berubah.

"Dalam 20 hari standarnya berubah?," tanya Budi.

Ia bahkan menyamakan pernyataan ketua KPK tersebut dengan cara jual properti.

 Baca Juga: Mantan Anggota DPR: Puan itu Dengki, Judes Jahat, Mungkin Kurang Setoran dari Ganjar

"Ini tes apa jual properti. "Beli sekarang. Senin harga naik!" ~ Feni Rose," pungkasnya.

Heran, Dalam 20 Hari Pernyataan Ketua KPK Berubah, Budi Setyarso: Ini Tes Apa Jual Properti
Heran, Dalam 20 Hari Pernyataan Ketua KPK Berubah, Budi Setyarso: Ini Tes Apa Jual Properti Budi Setyarso @BudiSetyarso

Sebelumnya, Penyidik senior KPK, Novel Baswedan, mengatakan bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai alat penyingkiran 51 pegawai antirasuah.

Menurut Novel Baswedan, TWK sudah direncanakan oleh oknum Pimpinan KPK dan sudah ditarget sebelumnya.

Pasalnya, Pimpinan oknum KPK tetap ngotot menyingkirkan bahkan sudah menghiraukan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Walaupun Pak Presiden sdh arahkan, oknum Pimp KPK tetap ngotot utk singkirkan pegawai KPK dgn justifikasi TWK," katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @nazaqistsa pada Rabu, 26 Mei 2021.

Novel Baswedan menduga dan menurutnya semakin terlihat bahwa hal itu sebagai tahap akhir pelemahan KPK

"Ini sdh diduga, dan makin tampak by design. Ini tahap akhir pelemahan KPK," sambungnya.

Maka dengan ini, Novel Baswedan CS berharap masih bisa diperjuangkan sampai tahap akhir.

 Baca Juga: Dua Rakaat Tapi 4 Kali Baca Al Fatihah, Begini Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan yang Tepat

"Maka harapan masy hrs diperjuangkan hingga tahap akhir yg bisa lakukan," tuturnya.

Diketahui, sebelumnya KPK bersama lembaga kementerian lainnya memutuskan dari 75 pegawai KPK menjadi 51 orang untuk tidak lagi bergabung di KPK.

Dan untuk 24 Pegawai masih bisa mengikuti pendidikan dan pelatihan Tes selanjutnya.

Keputusan itu berdasarkan rapat yang digelar pimpinan KPK bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x