Network
MANTRA SUKABUMI - Di Balik Layar acara Mata Najwa penyidik KPK kompak mengenakan kaos bertuliskan 'Berani Jujur Pecat' sebagai simbol terkini dari upaya menyingkirkan penyidik KPK yang sedang menangani kasus-kasus besar.
Terlihat di Video Mata Najwa, Kasatgas Penyidik KPK Novel Baswedan, Praswad Nugraha, Giri Suprapdiono, Rizka Anungnata, Harun Al Rasyid dan pegawai KPK lainnya.
Semua pegawai KPK tersebut buka suara. Dan yang lebih menarik di sini adalah kesaksian dari Raja OTT Harun Al Rasyid dan iming-iming dari Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Tanggapi Perkara HRS, Hamdan Zoelva: Tanpa Rasa Keadilan, Hukum Jadi Kehilangan Jiwa
Menurut Harun Al Rasyid, dirinya dijuluki sebagai raja OTT pada saat Firli jadi Deputi.
Harun Al Rasyid dan Firli dibilang orang yang lebih dekat ketimbang pegawai KPK lainnya. Dia dibilang orang yang paling berjasa di mata Firli.
"Firli bilang, aku berhutang budi nanti aku akan kasih hadiah kamu," kata Harun menceritakan omongan Firli terhadap dirinya, dikutip mantrasukabumi.com dari Instagram @matanajwa pada Jumat, 28 Mei 2021.
Lalu sekarang, Harun menagih hadiah sesuai dengan omongannya waktu lalu.
"Saya gak minta apa-apa dari kamu, saya minta nama saya dan kawan-kawan tolong diperhatikan jangan berbuat zalim," kata Harun.
Baca Juga: GRATIS! Kumpulan Link Twibbon dan Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2021, Cocok untuk Status Medsos
"Utang budi yang dulu waktu anda bilang saya sebagai raja OTT itu mana?" Sambung Harun.
Harun menceritakan pada 2018 OTT terbanyak, dalam waktu setahun terdapat 29 OTT.
Harun menambahkan, Dia menanyakan alasan Firli begitu kukuh ingin mengeluarkan dirinya dan rekannya.
"Saya sudah berusaha tetapi Allah yang berkehendak," kata Harun jawaban dari Firli saat dirinya menanyakan alasan tersebut.
Jawaban dari sang ketua KPK itu menurut Harun sudah tak masuk akal.
Baca Juga: Kumpulan Twibbon Tema Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2021, Lengkap Link Download Twibbonize Gratis
Harun menduga ada kekuatan besar yang mempresur dirinya sampai melakukan tindakan seperti ini.***
