Menkes Budi Gunadi Sampaikan Maaf, Hendri Satrio: Komunikasi Pemerintah Perlu Diperbaiki

- 28 Mei 2021, 19:14 WIB
Hendri Satrio.
Hendri Satrio. /Instagram.com/@hendri.satrio/



MANTRA SUKABUMI - Pengamat politik Hendri Satrio turut mengomentari permintaan maaf dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi.

Hendri Satrio mengungkapkan bahwa komunikasi pemerintah perlu diperbaiki.

Menurut Hendri Satrio  komunikasi pemerintah yang buruk tersebut kerap kali terjadi dari dulu.

Baca Juga: Nenek Felicia Tissue Datangi Kaesang Pangarep ke Istana, Eko Kuntadhi: Harusnya ke Kantor PSIS

"Trus minta maaf deh, komunikasi pemerintah memang perlu diperbaiki, dari dulu sih ini," ujar Hendri Satrio sebagaimana dikutip mntrasukabumi.com dari akun Twitternya @satriohendri pada 28 Mei 2021.


Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap tabel penilaian kualitas penanganan pandemi.

Pada 34 provinsi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX di Komplek DPR/MPR Jakarta, 27 Mei 2021.

"Ada beberapa daerah yang masuk kategori D, dan ada yang E seperti Jakarta. Tapi ada juga yang masih di C," Ujar Dante

Dalam paparan yang disampaikan Dante, Jakarta mendapat nilai E dengan tolak ukur transmisi komunitas di level 4 dan respons yang masih terbatas.

Transmisi komunitas di level 4 artinya DKI melaporkan lebih dari 150 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Dan merawat lebih dari 30 pasien per 100 ribu penduduk per minggu, dan melaporkan lebih dari 5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk per minggu.

Baca Juga: Rocky Gerung Soal Hukuman Habib Rizieq: ini Keadaan Dimana Orang Tonton Kekonyolan Negara

Namun akhirnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan permintaan maaf karena menyebut DKI Jakarta sebagai provinsi terburuk dalam menangani pandemi Covid-19.

Menkes mengatakan telah terjadi kesalahpahaman penilaian.
"Saya sampaikan permohonan maaf dari saya pribadi Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi," kata Budi melalui konferensi video, pada 28 Mei 2021.

Budi menjelaskan pemberian nilai E terhadap kualitas penanganan pandemi DKI Jakarta bukan penilaian yang diberikan pihaknya terhadap kinerja pemerintah provinsi tersebut.

Menkes mengatakan nilai tersebut sesungguhnya adalah indikator risiko berdasarkan analisa internal Kemenkes yang digunakan untuk melihat laju penularan Covid-19 dan respons pemerintah provinsi.

Baca Juga: Putri Anne Malah Dihujat saat Berkoar di Medsos, Netizen: Hanya Istri Arya Saloka yang Ribet Sendiri

Budi menyampaikan secara pribadi sudah melihat tabel penilaian kualitas penanganan pandemi tersebut sekitar satu bulan lalu dan membahasnya bersama jajaran Kemenkes.

Dari tabel tersebut Menkes mengatakan Kemenkes berupaya mempelajari penerapan kebijakan dan simulasi yang cocok.

 untuk mengantisipasi lonjakan kasus di daerah, mulai dari level kabupaten, kota, hingga provinsi.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x