Mengejutkan Indonesia dan Israel Ternyata Miliki Hubungan, Muhammadiyah: Harusnya Jadi Penengah

- 13 Juni 2021, 20:42 WIB
Ketua Badan Pengurus LazisMu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief .
Ketua Badan Pengurus LazisMu Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hilman Latief . /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni

Dalam tulisannya yang terakhir itu, Haji Agus Salim menegaskan bahwa konflik Palestina-israel merupakan persoalan agama dengan menyinggung status kepemilikan masjid al-Aqsha.

“Ini informasi pra-kemerdekaan dan ini menjadi informasi buat kita bahwa sebetulnya koneksi kita dengan Palestina itu sudah lama, jauh sebelum 1948. Era Soekarno juga sama misalnya di Konferensi Asia Afrika tahun 1955,” lanjutnya.

Sementara pada masa Orde Baru lanjut Hilman, posisi Indonesia terhadap Palestina diistilahkan sebagai ‘a functional ambiguity’.

Hal tersebut karena belum jelasnya sikap Indonesia terhadap Palestina antara mendukung sepenuhnya atau hanya sebagai negara simpatisan semata.

Pasalnya, Indonesia mendukung proses perdamaian yang dilakukan PBB di Timur Tengah namun khusus kasus Palestina. Indonesia menolak mengirimkan bantuan militer sebagaimana yang diminta Mesir dan Syiria.

Baca Juga: Mengharukan, Anak Meninggalnya Karena Covid-19, Sang Mama Hanya Bisa Lihat dan Panggil Namanya

Selain itu, pada tahun 1979 pemerintah Indonesia secara diam-diam membeli 14 pesawat tempur dari Israel. Bahkan pada Tahun 1982 membeli hingga jutaan dolar.

“Pemerintah Indonesia sebenarnya memiliki hubungan dengan Israel, bahkan membeli senjata dari Israel, pesawat tempur. Tahun 1982 beli pesawat dari Israel jutaan dolar. Jadi kita dengan Israel punya suatu hubungan. Ini pada masa Orde Baru,” ungkap Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.***

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x