MANTRA SUKABUMI - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Indonesia.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya jumlah narkoba yang disita kepolisian. Hanya dalam 3 bulan Polri ungkap 5 Ton Sabu.
Kapolri menjelaskan keprihatinanya karena peredaran gelap narkotika di Indonesia itu terjadi pada masa pandemi Covid-19.
"Kalau kita lihat kondisi seperti ini, kita semua prihatin, di tengah kondisi pandemi Covid, di mana kita semua sibuk menekan laju Covid, tapi peredaran narkoba juga sangat tinggi," ujar Kapolri dikutip mantrasukabumi.com dari Instagram Divisi Humas Polri pada Selasa, 15 Juni 2021.
Kapolri menegaskan hal itu menunjukkan bahwa bahwa Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah konsumen yang sangat besar.
Terbukti beredarnya narkoba dalam kurun waktu yang tidak lama walaupun bisa kita ungkap. Tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama terkait tantangan terhadap generasi kita, masyarakat kita," bebernya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat berhasil membongkar sindikat pengedar narkoba jaringan Timur Tengah dan menyita narkotika jenis sabu-sabu seberat 1,129 ton.
"Jajaran Polda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya, Dir Narkoba dan jajarannya serta Polres Jakarta Pusat kali ini telah mampu mengungkap transaksi narkoba jaringan Timur Tengah," ujar Kapolri.