Fahri mengatakan dirinya hanya rakyat biasa yang diminta menyiapkan tim untuk menjelaskan kesiapan teknis pelaksanaan program pemerintah yang sah.
Kini ia merasa nama baik, kehormatan, dan harga diri yang dijaga bertahun-tahun dirusak karena pemyebutan nama secara sembarangan dan tidak hati-hati.
Fahri menganggap bahwa banyak orang termasuk Jaksa menganggap remeh menyebut nama orang lain tanpa ada kehati-hatian yang tinggi akhirnya merusak dan mencoreng nama orang lain.***