"Saya cium, tak ada baunya sama sekali. Tapi Ustadz tak pernah kena Covid? Saya tak periksa. Tapi ciri-ciri itu ada," lanjut UAS.
Tulang mau putus, topi dipasang rasanga ditusuk-tusuk jarum. Durian dicium tak ada baunya.
"Disitulah saya merasa durian sudah tak enak lagi. Tak saya makan," katanya.
UAS mengatakan, saat itulah dirinya mengambil kertas dan menulis pesan untuk anaknya.
"Wahai anakku. Kalau aku mati jangan kau ke dukun. Kau musti mentauhidkan Allah. Kau kirim aku al Fatihah.
Kau doakan aku. Kau musti sekolah masuk pesantren ngafal Quran.
Karena saya sangka pada hari kesembilan dan kesepuluh nafas sudah pendek sekali.
"Judulnya setengah nafasku pergi," kata UAS.
Begitu beberapa hari saya minum madu. Kemudian saya minum vitamin C pagi, petang, siang. Hilang.
"Sehat sampai sekarang. Kena prank. Hidup sampai sekarang," kata UAS.***
Editor: Andriana
Sumber: Twitter