Anies Baswedan Jelaskan TPU Blok Makam Syuhada untuk Warga yang Wafat Selama Pandemi Covid-19

- 13 Agustus 2021, 08:36 WIB
Anies Baswedan Jelaskan TPU Blok Makam Syuhada Untuk Warga yang Wafat Selama pandemi Covid-19, Warnet: Masih sepi./*
Anies Baswedan Jelaskan TPU Blok Makam Syuhada Untuk Warga yang Wafat Selama pandemi Covid-19, Warnet: Masih sepi./* /Foto : Instagram @aniesbaswedan/



MANTRA SUKABUMI - Gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan jelaskan Blok Makam Syuhada yang didirikan sejak Maret 2021.

Blok Makam Syuhada merupakan Tempat Pemakaman Umum (TPU) bagi yang wafat selama pandemi Covid-19.

Tempat Pemakaman Umum (TPU) dengan nama Blok Makam Syuhada terletak di daerah Rotan, Jakarta Utara.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

"Dalam setiap percakapan dengan warga yang mengantarkan anggota keluarga untuk dikuburkan, selalu saya sampaikan pesan penguat. Takziyah itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan, menghibur." tulis Anies Baswedan dikutip mantrasukabumi.com dari @aniesbaswedan pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Menurutnya Takziyah ke makam orang yang sudah meninggal itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan dan menghibur.

Anies Baswedan sering utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu Syahid. Insya Allah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT.

Dari percakapan-percakapan itulah kemudian, blok pemakaman untuk warga yang meninggal karena COVID-19 diberikan nama dengan pesan kemuliaan. Bukan diasosiasikan sebagai korban covid dan bukan sekadar diberi nomor blok.

Blok pemakaman itu kemudian dinamai, dengan nama yang memiliki arti dan arti yang memiliki pesan, yaitu Blok Makam Syuhada.

"Bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama: Santo Yosef (dari) Arimatea." terangnya.

"Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya. Barisan makam yang terjadi selama masa pandemi kali ini." sambungnya

Baca Juga: Anies Baswedan Tanggapi Isu Jual Beli Sertifikat Vaksin: Kertas Gak Bisa Lindungi dari Virus

Terkait kematian. Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mengurangi atau mengubah data-data. Kematian selama pademi selalu dilaporkan apa adanya menurut Anies Baswedan.

Baik data kematian covid berdasarkan kriteria dari Kementerian Kesehatan. Maupun, data kematian covid berdasarkan protokol pemakaman covid. Karena menurut WHO semua perlu dicatat dan dilaporkan.

Bahkan sejak awal pandemi, ketika masih ada keterbatasan kewenangan dan kapasitas testing; untuk mendeteksi adanya wabah, Pemprov DKI Jakarta menggunakan data pelayanan pemakaman agar bisa mendeteksi bahwa wabah telah masuk dari luar negeri ke Ibukota.

Prinsip DKI Jakarta dalam menangani semua masalah, termasuk COVID-19, menggunakan ilmu pengetahuan, menggunakan data yang benar dan akurat, serta transparansi data.

Postingan Anies Baswedan tantang Blok Makam Syuhada yang didirikan sejak Maret 2021 mendapat komentar dari warganet.

@ri_hondatriobanjarmasin_id "Sehat selalu pak. Anies"

@kaa_vine "Masih sepi". ***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x