Beredar Kabar Ahli Virus Sebut Virus Corona Tak Membunuh, Simak Faktanya

- 25 Mei 2020, 06:57 WIB
ILUSTRASI Covid-19.*
ILUSTRASI Covid-19.* /PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI - Tersiar di media sosial video seseorang yang mengklaim ahli virus telah menyatakan bahwa virus corona baru penyebab covid-19, SARS-CoV-2  tidak membunuh.

Dalam Video tersebut salah satu media televisi sedang wawancara dengan Mohammad Indro Cahyono.

Wawancara itu berisi pembahasan seputar virus corona.

Setelah ditelusuri ternyata Mafindo telah melaporkan, bahwa pernyataan terkait SARS-CoV-2 tidak membunuh adalah klaim menyesatkan.

Hingga 24 Mei 2020, jumlah kematian di dunia akibat virus corona telah mencapai 343.582 orang dan di Indonesia 1.372 orang.

Baca Juga: Heboh Terlahir Berwajah Dua, Anak Kucing Jadi Rebutan Banyak Orang

Pasien yang meninggal karena virus corona bukan saja mereka yang memiliki penyakit penyerta dan berusia tua, melainkan juga kelompok usia muda dan tanpa penyakit penyerta.

Narasi  yang menyatakan bahwa virus corona tidak membunuh memang berasal dari pernyataan Indro dalam wawancara itu, terutama pada bagian akhir video.

Pernyataan itu dilontarkan Indro menjawab pertanyaan mengenai prediksi kapan pandemi virus corona berakhir.

Indro menjawab bahwa virus corona sebenarnya tidak tahan lama. Apabila masyarakat melakukan gerakan massal untuk hidup bersih, meminum vitamin, dan cuci tangan, pandemi virus corona akan selesai dalam 2 hingga 3 minggu.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-depok.com dengan judul Ahli Virus Dikabarkan Sebut Virus Corona Tak Membunuh, Simak Faktanya

Akan tetapi, dia menganggap permasalahan pandemi virus corona bergeser ke persoalan lockdown.

Baca Juga: Beredar Kabar Sejumlah Orang Berfoto dengan Membentuk Simbol Jari PKI, Berikut Faktanya

“Sebenarnya, intinya di virusnya. Kalau kita tahu virusnya tidak berbahaya. Ya, (virus) ini memang akan menimbulkan penyakit, tapi tidak menimbulkan kematian. Belum tentu menimbulkan kematian bagi manusia normal. Nah, kalau ini terjadi, tidak ada kehebohan itu semua,” katanya.

Indro adalah lulusan Universitas Gajah Mada. Sejak 2006, dia bekerja di Badan Penelitian Veteriner (Balitvet), unit yang berada di bawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Kementerian Pertanian.

Di Balitvet, Indro bertugas sebagai peneliti di Laboratorium Virologi. Pada 2018, Indro keluar dari Balitvet dan menjadi peneliti di kantor swasta.

Dilihat dari latar belakang tersebut, Indro sebenarnya adalah ahli kesehatan atau ahli virus pada hewan, bukan ahli virus pada manusia. Dia juga tidak terlibat dalam penanganan klinis pasien yang terinfeksi virus corona.

Sementara itu, menurut ahli epiemiologi Universitas Padjajaran Panji Fortuna Hadisoemarto, pernyataan Indro itu bertolak belakang dengan fakta.

Baca Juga: Unggah Foto Anaknya di Lebaran Idul Fitri 1441 H, dr. Tirta: Lebaran Tahun Ini Papa Tak Bisa Pulang

SARS-CoV-2 telah menyebabkan kematian di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Kasus kematian tidak hanya menimpa pasien di kelompok usia tua, melainkan juga di kelompok usia lainnya.

“Faktanya, sudah banyak kematian di mana-mana, tingkat kematian sudah cukup tinggi,” kata Panji.

Menurut Panji, virus corona memang memiliki banyak jenis, beberapa di antaranya menyebabkan flu biasa. Namun, beberapa jenis virus corona juga menyebabkan kematian seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS), pun SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Panji juga menyatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak mungkin selesai dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Merujuk kasus pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, infeksi Covid-19 masih terus terjadi sampai hari ini. Artinya, pandemi Covid-19 di Indonesia telah berlangsung hampir tiga bulan.** (Puji Fauziah/ Pikiranrakyat-depok.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x