MANTRA SUKABUMI - Salah satu ulama kharismatik Habib Nabiel Almusawa angkat bicara soal polemik logo halal terbaru.
Menurut Habib Nabiel, khat atau gaya tulisan dalam bahasa Arab terdapat beberapa macam, namun dirinya tak melihat salah satu khat dari tulisan hal tersebut.
Karena itu lanjut Habib Nabiel Almusawa, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama hendaknya mendengar masukan masyarakat.
Hal itu disampaikan Habib Nabiel Almusawa dalam cuplikan sebuah video saat tampil di TV One dan diunggah melalui akun Instagram pribadinya.
"Kita kalau belajar bahasa Arab ada yang disebut dengan cara menulis atau kat, itu ada khat diwani, tsulutsi, khufi ada 7 macam, dari apa yang saya pelajari yang tadi disebutkan itu gak termasuk salah satu dari khat itu," ujar Habib Nabiel.
Menurut Habib Nabie jika dibaca dari khat khufi itu terbacanya bahkan harak, bahkan pakar tafsir profesor Quraish Shihab lanjutnya menyatakan itu halaka jadi artinya rusak atau binasa.
"Artinya kalau secara bahasa, secara pakar tafsir saja itu masih beda pendapat kenapa tidak mencari yang disepakati oleh para ulama, jika ulama sepakat maka masyarakat akan sepakat" lanjut Habib Nabiel.
"Terlepas dari saya tidak mengomentari soal inovasinya, saya pikir niatnya baik kemudian keinginan juga baik tetapi hendaknya kita mendengar juga masukan dari masyarakat," tambah Habib Nabiel.
Habib Nabiel melalui unggahan di akun Instagram pribadinya berharap pendapatnya menjadi sumbang saran bagi para pemangku kebijakan, agar meninjau kembali logo tersebut dan menggunakan kaligrafi yang mudah dibaca serta dimengerti oleh ummat.