Network
MANTRA SUKABUMI - Politisi PKS Mardani Ali Sera menyampaikan kritik keras saat menonton balapan Formula E di Jakarta pada 4 Mei 2022.
Kritikan tersebut disampaikan Mardani Ali Sera pada akun media sosial Twitter pribadinya.
Mardani Ali Sera menyayangkan bahwa BUMN tidak ada yang menjadi sponsor pada ajang balap Formula E di Jakarta.
Bahkan menurutnya Presiden Jokowi harus malu saat datang menonton langsung ke sirkuit di Ancol.
Karena sebagai Presiden tidak ada satu pun BUMN yang merupakan perusahaan milik negara yang mau mensponsori ajang tersebut.
" Luar biasa membludak penonton Mobil Balap tenaga listrik, generasi selanjutnya dari teknologi otomotif, Wajar Presiden bertemu Elon Musk," ujar Mardani Ali Sera seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @MardaniAliSera.
Menurut Mardani bahwa balap Formula E merupakan ajang internasional, yang seharusnya BUMN turut menjadi sponsor.
Dan Jokowi sebagai Presiden seharusnya merasa malu dengan hal tersebut.
"Yang gak wajar BUMN gak ikut sponsori ajang internasional. Padahal Presiden datang. Malu gak ya?," lanjut Mardani.
Didalam postingan videonya Mardani mengatakan,
"Ada yang aneh, presidennya datang, BUMN-nya nggak jadi sponsor, malu nggak ya presiden? Sepertinya malu, malu dong. Karena ini bukan, tidak didukung BUMN," ujar Mardani dalam video.
Padahal acara tersebut dihadiri Presiden Jokowi beserta menteri ekonomi dan kreatif Sandiaga Uno serta pejabat lainnya.
Ajang balap mobil listrik Formula E yang telah diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol pada Sabtu, 4 Juni 2022.
Ajang Formula E di Jakarta tersebut berhasil menyedot antusiasme penonton nasional hibgga mancanegara.
Bahkan Presiden Jokowi yang turut menonton secara langsung pun bersyukur bahwa balap mobil listrik Formula E Jakarta ini berhasil terselenggara secara sukses.
Hal tersebut Jokowi katakan setelah balap Formula E Jakarta berakhir.
Bahkan Jokowi menyebutkan bahwa ajang Formula E ini bisa menjadi sebuah tontonan yang ke depannya akan semakin digemari.
Menurut Jokowi hal itu cukup bagus bagi Indonesia untuk membangun ekosistem baterai listrik.***
