7 Hari Sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023 THR Wajib Dibayarkan, Simak Ketentuannya

- 31 Maret 2023, 03:53 WIB
7 Hari Sebelum Hari Keagamaan THR Wajib Dibayarkan, Simak Ketentuanya
7 Hari Sebelum Hari Keagamaan THR Wajib Dibayarkan, Simak Ketentuanya /

MANTRA SUKABUMI - Pada saat menjelang hari raya atau hari keagamaan masyarakat Indonesia akan mengantongi rejeki lebih dengan mendapatkan THR atau tunjangan hari raya

Hal ini menjadi hal yang kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus selama sudah bertahun-tahun lamanya.

Namun bagaimanakah ketentuan pembagian THR ini yang mungkin sudah kita nanti-nanti ini, simak ketentunanya sebagai berikut.

Baca Juga: Hotman Paris Menduga jika Kliennya Teddy Minahasa Akan Dituntut Berat

Ketentuan mengenai pemberian THR ini sudah diatur dengan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/2/HK.04.00/111/2023 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2023 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

Surat edaran yang menjadi ketentuan tersebut dikeluarkan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada 27 Maret 2023.

Dalam Surat edaran tersebut menyatakan bahwa THR tunjangan hari raya wajib dibayarkan 7 hari hari sebelum hari keagamaan atau lebaran mendatang.

Berikut mantarsukabumi.com mengutip Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/2/HK.04.00/111/2023 mengenai pemberian THR pada 30 Maret 2023.

1. THR keagamaan diberikan kepada:

a. pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja satu bulan secara terus-menerus atau lebih.

b. pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
tertentu.

2. Besaran THR keagamaan diberikan sebagai berikut:

a. bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih, diberikan sebesar satu bulan upah.

b. bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa12 bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari 12 bulan, diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan: masa kerja (bulan) dibagi 12 dikalikan dengan 1 bulan upah.

3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah satu bulan dihitung sebagai berikut:

Baca Juga: Biodata Teddy Minahasa Eks Jendral Bintang Dua yang Dituntut Hukuman Mati Akibat Kasus Narkoba

a. pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja dua belas bulan atau lebih, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

b. pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah satu bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

4. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil maka upah satu bulan dihitung berdasarkan upah rata-rata 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

5. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan,

5. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR keagamaan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan, lebih besar dari nilai THR keagamaan sebagaimana nomor 2 di atas, maka THR keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan tersebut.

6. Bagi perusahaan industri padat karya tertentu berorientasi ekspor yang melaksanakan penyesuaian waktu kerja dan upah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Waktu Kerja dan Pengupahan pada Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu Berorientasi Ekspor yang Terdampak Perubahan Ekonomi Global, maka upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan THR keagamaan bagi pekerja/buruh menggunakan nilai upah terakhir sebelum penyesuaian upah berdasarkan kesepakatan.

7. THR keagamaan wajib dibayarkan secara penuh dan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya keagamaan.

Baca Juga: Cek Dampak Bencana Banjir Bandang di Warungkiara Sukabumi, Kapolres Minta Segera Ditangani

Pada tiga poin berikutnya Menaker menegaskan kepada para yang tercantum dalam kententuan tersebut untuk memberikan THR sesuai peraturan perundang-undangan.

Serta dalam surat edaran tersebutpun menghimbau agar setiap perusahaan membayarkan THR sebelum jatuh tempo kewajiban membayar THR keagamaan.***

Editor: Ade Saepul Akbar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x