Pengawasan ini pun membuahkan hasil, CCG 5204 milik China pun telah bergerak ke arah utara menjauhi ZEEI.
Meski begitu Wisnu menegaskan pihaknya dengan menggunakan KN Pulau Nipah 321 bersama KRI Imam Bonjol 383 akan terus melakukan patroli penjagaan di garis-garis batas wilayah perairan utara Indonesia ini.
Baca Juga: Ditolak Prabowo, Kapal China Berani Berkeliaran di Perairan Natuna
Menurutnya untuk mengantisipasi strategy grey area yang digunakan kapal asing, yakni dengan menempatkan kapal-kapal non kombadan dalam wilayah perairan yang tengah berkonflik diperlukan sinergitas Bakamla dan TNI/TNI AL.
“Bakamla sebagai leading sector keamanan laut di masa damai terus pasang badan, sementara TNI AL dengan kapal perangnya standby mendukung bila diperlukan,” ajaknya dengan tangan terbuka.
Sebagai informasi, usai CCG 5204 milik China meninggalkan wilayah ZEE Indonesia, Bakamla dengan menggunakan KN Pulau Nipah 321 terus melanjutkan patroli di wilayah perbatasan ZEEI Laut Natuna Utara.
Baca Juga: INDIA Darurat Covid 19, Rusia Mulai Jual Jutaan Vaksin ke Negara Itu
Hal ini untuk mengantisipasi sekaligus secara konsisten menunjukkan kehadirannya di ZEEI Laut Natuna Utara.
KN Pulau Nipah 321 sendiri Merupakan salah satu kapal patrol Bakamla yang sedang melaksanakan tugas operasi cegah tangkal 2020 di wilayah Zona Maritim Barat Bakamla RI.**