Hadapi Tsunami 20 Meter, Ketua MPR: Pemda Harus Siap Siaga dan Waspada

- 28 September 2020, 08:56 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. /PIXABAY/rolandmey

MANTRA SUKABUMI - Isu kemungkinan terjadinya tsunami denan ketinggian 12 hingga 20 meter di Jawa Barat dan Jawa Timur terus bergulir.

Hal ini bermula dari penelitian yang dilakukan tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menggunakan data gempa dari katalog BMKG dan Katalog internasional Seismological Centre (ISC).

Dari hasil riset tersebut menunjukkan adanya zona memanjang di antara pantai selatan pulau Jawa dan Palung Jawa.

Baca Juga: Terungkap, Fenomena Halo Matahari di Jawa Timur, BMKG Akhirnya Angkat Bicara

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Setelah itu, muncul beragam pendapat baik yang disampaikan masyarakat maupun pejabat, hingga BMKG.

BMKG sendiri meminta masyarakat untuk tidak panik, karena ini adalah penelitian atau kajian ilmiah yang bertujuan untuk acuan mitigasi.

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta hal ini sebagai acuan bagi semua pemerintah daerah (Pemda) di jalur pantai Selatan pulau Jawa untuk memulai langkah awal mitigasi bencana.

"Semua pemerintah daerah memang harus antisipatif karena kita sudah memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi sering menimbulkan masalah. Dan, karena ada prediksi tentang potensi tsunami di pantai selatan Jawa, saya mendorong semua pemerintah daerah bersama warga setempat di wilayah itu untuk terus meningkatkan kewaspadaan," ujranya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Indonesia Diterpa Isu Tsunami 20 Meter, Berikut Daftar Bencana Tsunami yang Terjadi

Bamsoet mengingatkan, informasi tentang potensi tsunami 20 meter karena gerak simultan dua segmen lempeng bumi di zona megathrust selatan Jawa telah mendapatkan publikasi yang luas. Meskipun waktu peristiwa tsunami itu belum bisa diketahui, namun Pemda dan masyarakat setempat harus terus meningkatkan kewaspadaan. 

"Ada sembilan kabupaten-kota di jalur Pantai Selatan yang berpotensi terdampak manakala peristiwa tsunami itu terjadi. Bahkan, sedikitnya 156 desa di wilayah Banyuwangi, Pacitan dan Trenggalek perlu mendapat perhatian khusus karena besarnya potensi ancaman tsunami tersebut," bebernya.

Oleh karena itu, dirinya meminta semua Pemda di jalur pantai Selatan Jawa secara regular wajib menjalin komunikasi dengan warga. 

Baca Juga: Viral Gunung Salak Terbelah, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hal Ini

"Kerahkan aparatur Pemda untuk terus berdialog dengan warga. Dialog yang bertujuan membangunkan kewaspadaan itu menjadi langkah awal mitigasi bencana. Dari kewaspadaan dan pemahaman atas potensi ancaman, warga diharapkan sudah siap dan tidak panik ketika peristiwa tsunami benar-benar terjadi," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x