Terkait Ancaman Mega Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Berikut Tanggapan dari Lembaga Terkait

- 30 September 2020, 09:25 WIB
ILUSTRASI bencana tsunami.*
ILUSTRASI bencana tsunami.* /zonapriangan.com/PIXABAY

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta hal ini sebagai acuan bagi semua pemerintah daerah (Pemda) di jalur pantai Selatan pulau Jawa untuk memulai langkah awal mitigasi bencana.

"Semua pemerintah daerah memang harus antisipatif karena kita sudah memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi sering menimbulkan masalah. Dan, karena ada prediksi tentang potensi tsunami di pantai selatan Jawa, saya mendorong semua pemerintah daerah bersama warga setempat di wilayah itu untuk terus meningkatkan kewaspadaan," ujarnya kepada RRI pada Senin, 28 September 2020.

"Ada sembilan kabupaten-kota di jalur Pantai Selatan yang berpotensi terdampak manakala peristiwa tsunami itu terjadi. Bahkan, sedikitnya 156 desa di wilayah Banyuwangi, Pacitan dan Trenggalek perlu mendapat perhatian khusus karena besarnya potensi ancaman tsunami tersebut," bebernya.

Oleh karena itu, dirinya meminta semua Pemda di jalur pantai Selatan Jawa secara regular wajib menjalin komunikasi dengan warga. "Kerahkan aparatur Pemda untuk terus berdialog dengan warga. Dialog yang bertujuan membangunkan kewaspadaan itu menjadi langkah awal mitigasi bencana. Dari kewaspadaan dan pemahaman atas potensi ancaman, warga diharapkan sudah siap dan tidak panik ketika peristiwa tsunami benar-benar terjadi," pungkasnya.

Baca Juga: Polisi Amankan Barang Bukti: Perbuatan Vandalisme Mushola yang Sangat Tidak Terpuji

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menekankan. Potensi itu merupakan skenario terburuk yang akan terjadi jika zona yang selama ini terkunci di Selatan Jawa barat dan Selatan Jawa Timur lepas bareng-bareng.

"Kita mengumumkan skenario terburuk, bukan untuk membuat panik masyarakat. Tapi agar kita bersama-sama semaksimal upaya mencegah dampak yang akan terjadi dari bencana itu," ujar Dwikorita kepada RRI pada Minggu, 27 September 2020.

Dengan itu, Dwikora menyampaikan, tidak ada yang mengetahui kepastian potensi itu terjadi. Untuk itu saat ini yang perlu dilakukan adalah antisipasi, yakni dengan membuat persiapan maksimal.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x