Danau Sentani Surut, Sejumlah Peninggalan Megalitik Menhir Muncul Jelas ke Permukaan

- 3 Oktober 2020, 17:30 WIB
DANAU Sentani, Jayapura, Papua.*
DANAU Sentani, Jayapura, Papua.* //Foto By @WahyudinPersipura/INSTAGRAM

MANTRA SUKABUMI - Akibat kemarau, Danau Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura mengalami penyurutan.

Akibat surutnya air di Danau yang paling terkenal di Papua ini, membuat benda-benda purbakala peninggalan megalitik muncuk ke pernukaan.

Benda-benda yang berada dalam air tersebut muncul terlihat sangat jelas.

Baca Juga: Awas Jangan Main HP Sambil Rebahan, Berbahaya Salah Satunya Bisa Sebabkan Kanker Mata

Baca Juga: Awas Jangan Makan Pepaya? Berikut 4 Dampak Buruk Akibat Memakan Pepaya Berlebihan

Peneliti dari Balai Arkeologi Provinsi Papua Hari Suroto mengatakan, benda-benda purbakala berupa tinggalan megalitik yang berada di dalam air Danau Sentani.

Seperti tinggalan menhir dan papan batu, masih terlihat jelas ketika air Danau Sentani surut.

"Surutnya air Danau Sentani membuat benda-benda purbakala berupa tinggalan megalitik yang berada dalam air mulai muncul di permukaan air dan terlihat jelas", kata Hari Suroto di Jayapura, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman Antara News pada Sabtu, 3 September 2020.

Lanjut Hari, benda-benda megalitik ini sebelumnya sempat dikhawatirkan hilang atau tergeser posisinya akibat banjir bandang yang melanda Sentani pada Maret 2019.

Ia juga mengatakan, pada musim kemarau permukaan air Danau Sentani yang terletak di Kabupaten Jayapura itu surut karena  pasokan air dari sumber mata air Cyclops berkurang menjadikan volume air danau berkurang.

Karena surut, benda-benda purbakala berupa tinggalan megalitik yang berada di dalam air mulai muncul di permukaan air sehingga benda-benda megalitik muncul dan terlihat.

Hari Suroto juga menjlasakan, biasanya saat kondisi permukaan air Danau Sentani sedang pasang, tinggalan-tinggalan megalitik itu hanya terlihat samar-samar berada dalam air.

Baca Juga: Hati-hati, Jika Merasakan Gejala ini Cepat Isolasi Mandiri

Baca Juga: Vanuatu, Negara Seujung Kuku dengan Luas 12 Km dan Jumlah Rakyat Ratusan Ribu Berani Usik Indonesia

"Namun, kali ini berbeda, terlihat sangat jelas ketika air Danau Sentani surut," terangny

Ia mengemukakan bahwa kondisi itu terlihat di Pulau Asei, pulau kecil di tengah Danau Sentani bagian timur.

Tinggalan menhir yang sebelumnya berada di dalam air, sekarang tampak terlihat jelas, bahkan ukirannya nampak terlihat jelas sekali.

Selain itu, lanjut hari, juga papan batu di Tanjung Warakho, Kampung Doyo Lama, air danau surut, menjadikan papan batu ini tampak terlihat jelas di permukaan tanah tepi danau.

Bahkan posisinya juga masih tepat berada di posisi semula, tidak bergeser sedikitpun.

Selain itu ia juga mengatakan , sejumlah menhir juga terlihat jelas di Perairan Pulau Mantai.

Dua buah menhir berukuran besar yang dipercaya oleh masyarakat Sentani bagian barat sebagai laki-laki dan perempuan dewasa.

Tidak jauh di sampingnya terdapat 10 batu menhir berukuran lebih kecil yang dipercaya sebagai anak-anaknya.

Baca Juga: Benarkah, Ada Intervensi Terhadap KAMI dari Istana, Fahri Hamzah : Ada Agenda Pribadi

Kemudian Ia menambahkan, menhir-menhir ini dikenal sebagai "Ainining Duka" atau batu beranak.

Menhir atau masyarakat Kwadeware menyebutnya batu rezeki atau batu marew juga nampak terlihat jelas di pinggir Pulau Mantai, berjarak sekitar 10 meter sebelah selatan batu beranak.

Pada masa lalu tinggalan megalitik ini berkaitan dengan kepercayaan pada roh nenek moyang atau kekuatan supranatural, demikian Hari Suroto.**

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah