Benarkah, Demokrasi Indonesia Turun dan Covid-19 Bukan Faktor Utama Burhanudin : Turun Sejak Pilpres

- 26 Oktober 2020, 12:30 WIB
FOTO ilustrasi demokrasi.*/ANTARA
FOTO ilustrasi demokrasi.*/ANTARA /

MANTRA SUKABUMI - Demokrasi Indonesian kian menurun dalam beberapa waktu ini, hal itu dikarenakan adanya polarisasi politik di Indonesia sejak perhelatan Pilpres pada 2014 lalu.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi. Ia mengatakan bahwa demokrasi Indonesia menurun sejak Pilpres 2014.

Burharnudin menjelaskan setelah perhelatan Pilpres 2014 lalu, polarisasi politik ini telah membelah masyarakat.

Baca Juga: Indonesia Kembangkan Kawasan Industri Halal, Salah Satunya KEK Mandalika

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Langkah Strategis Kembangkan Industri Produk Halal

"Ada polarisasi membelah warga, sehingga lawan politik itu dianggap sebagai musuh, bukan sebagai teman diskusi," kata Burhanuddin dalam dialog kepada PRO-3 RRI seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Senin, 26 Oktober 2020.

Lebih lanjut Burhanudin menyampaikan, Covid-19 bukan menjadi faktor utama bahwa demokrasi Indonesia turun dalam hal presentase kebebasan mengeluarkan pendapat.

Kendati demikian, terang Burhanuddin, mayoritas masyarakat sekitar 62 persen masih mendukung sistem demokrasi, meskipun terjadi kesewenang-wenangan yang dilakukan aparat.

"Dari sisi normatif, dukungan publik terhadap demokrasi masih tinggi, tapi mereka mempunyai catatan Kritis atas pelaksanaan demokrasi pada tingkat kebebasan sipil ini yang harus di antisipasi oleh pemerintah, oleh aparat negara," jelasnya.

Baca Juga: Terungkap, Indonesia Masih jadi Konsumen Produk Halal Dunia

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x