Hal tersebut dikatakannya guna membuktikan bahwa harga vaksin senilai senilai 2 dollar AS per dosis, atau Rp29.250 bukanlah kabar bohong.
“Sebaiknya orang itu ditunjuk sj sbg special envoy utk cari vaksin seharga 2$ skaligus membuktikan bkn hoax,” tulis Dosen UNAIR tersebut.**(Irwan Suherman-Pikiran-rakyat.com)