Network
MANTRA SUKABUMI – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Kerajaan Denmark untuk Indonesia H.E. Lars Bo Larsen, Selasa, 3 November 2020 di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Kepala Biro Humas Setjen Kemhan Brigjen TNI I. E. Djoko Purwanto, S.E., M.M., menjelaskan bahwa pertemuan Menteri Pertahanan RI dan Duta Besar Denmark ini menjadi kesempatan yang baik bagi kedua pihak untuk membicarakan peningkatan kerjasama kedua negara khususnya di bidang pertahanan.
Selain untuk memperkenalkan diri sehubungan tugas barunya sebagai Dubes Denmark untuk Indonesia, Kunjungan kepada Menhan RI ini juga dimaksudkan untuk mempererat dan meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral Indonesia dan Denmark yang sudah terjalin sangat erat.
Baca Juga: Sesungguhnya Allah SWT Larang Bagi Siapapun yang Harapkan Bantuan dari Seseorang, Kenapa?
Baca Juga: Jangan Khawatir NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum, Begini Cara Atasinya
Prabowo menyampaikan ucapan selamat datang dan bertugas di Indonesia kepada H.E. Lars Bo Larsen. Dengan adanya Dubes Kerajaan Denmark yang baru ini diharapkan kerjasama kedua negara akan semakin terus meningkat.
Menurut Prabowo, pentingnya meningkatkan kerjasama Indonesia dan Denmark khususnya di bidang ekonomi dan kerjasama di bidang industri pertahanan yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Menteri Pertahanan tersebut juga berharap kedepannya kedua negara melalui Kementerian Pertahanan masing-masing dapat duduk bersama membicarakan dan membahas kesepakatan kerjasama pertahanan, sebagai payung hukum bagi upaya peningkatan kerjasama di berbagai bidang khususnya industri pertahanan.
Dilansir dari situs kemhan.go.id oleh mantrasukabumi.com, dalam kerjasama industri pertahanan, Indonesia dan Denmark memiliki peluang kerjasama pengembangan dan produksi bersama dalam pembuatan kapal-kapal perang untuk memperkuat dan memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI AL.
Kerjasama antara Denmark dengan Indonesia sudah terjalin sangat baik, selain dalam industri pertahanan, kedua negara pernah berkolaborasi dalam pengembangan Energi Bersih dan Terbarukan (EBT). Pada 2 Oktober 2015, kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman, yang isinya kerjasama antara kedua negara di bidang energi bersih, energi terbarukan, dan konservasi energi.
