MANTRA SUKABUMI - Berbagai kejadian belakangan ini menjadi alarm bagi nasib Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akademisi UII, Muhammad Zulfikar Rahmat dan Peneliti INDEF, Media Wahyu Afkar mengaku langkah Jokowi semakin terjal dan bukan tidak mungkin nasibnya seperti Presiden Kedua RI, Soeharto.
Karena itulah pihak istana harus waspada dan siaga jika tidak ingin nasib Soeharto dialami oleh Jokowi saat ini.
Baca Juga: Ferdinand ke Doni Monardo: Istirahat Saja Pak, Pensiun Lebih Cepat atau Mundur dari BNPB
Baca Juga: Benarkah Pernyataan Panglima TNI untuk Habib Rizieq? Berikut Penjelasan Pengamat
Kondisi ekonomi yang terus mengkhawatirkan serta munculnya desakan publik mengingatkan kondisi yang bisa disejajarkan dengan situasi ketika Soeharto mengakhiri periode jabatannya selama 32 tahun.
Berbagai kebijakan yang memunculkan ketidakpuasan publik menjadi pemicunya, diantaranya RUU KPK yang dituduh mempreteli kekuatan KPK dan RUU Cipta Kerja yang tidak berpihak kepada rakyat.
Ketidakpuasan publik terjadi manakala Jokowi mengesahkan RUU KPK, tindakan ini diendus sebagai upaya pelemahan KPK agar tidak menjadi lembaga yang antibodi.
Patut diketahui, KPK banyak sekali menjebloskan pihak ekeskutif maupun legislatif ke penjara.