Gempa Raksasa dan Tsunami Dahsyat Hingga 10 Meter Diprediksi Hancurkan Kota Padang, Simak Alasannya

- 16 November 2020, 14:16 WIB
Ilustrasi, Gempa Bumi Disertai Tsunami Ancam Sumatera Barat, BPBD: Ketinggian Mencapai 10 Meter /Jurnal Garut
Ilustrasi, Gempa Bumi Disertai Tsunami Ancam Sumatera Barat, BPBD: Ketinggian Mencapai 10 Meter /Jurnal Garut /

MANTRA SUKABUMI - Isu gempa raksasa dan tsunami dahsyat kembali diprediksi ilmuwan akan terjadi.

Kali ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang menyebut kemungkinan terjadi gempa raksasa dengan kekuatan 8,9 magnitudo disusul tsunami.

Hal itu berdasarkan pendapat para ahli jika terjadi patahan Megathrust Mentawai. Bahkan setelah gempa raksasa dapat disusul dengan tsunami dengan ketinggian 10 meter.

Baca Juga: 3 Hal Ini Penyebab Nasib Jokowi Bisa Seperti Soeharto, Pihak Istana Wajib Siaga, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Ternyata Ini 2 Tanda yang Diberikan Alam Jika Akan Segera Terjadi Tsunami 20 Meter di Pulau Jawa

Kemungkinan itu disampaikan Kepala Bidang PK BPBD Provinsi Sumbar Syahrazad Jamil pada diskusi virtual terkait upaya pengurangan risiko bencana tsunami di Provinsi Sumbar yang dipantau di Jakarta.

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," ujarnya sebagaimana dikutip mnatrasukabumi.com dari Antara pada Senin, 16 November 2020.

Syahrazad menambahkan, bencana alam tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk. Dengan menggunakan skenario terburuk, diperkirakan 39.321 jiwa meninggal dunia, 52.367 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," lanjutnya.

Baca Juga: Berikut 5 Fakta Gempa Selatan Jawa, Salah Satunya Dekat dengan Pusat Gempa Pembangkit Tsunami

Pulau Sumatera lanjut Syahrazad sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami. Khusus di Sumbar, tsunami terjadi di Kepulauan Mentawai pada 25 Oktober 2010 dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Karena itulah, untuk mewaspadai kemungkinan terburuk tersebut, Provinsi Sumbar melakukan berbagai upaya, salah satu diantaranya dengan membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Governmnet Organization (NGO ) nasional maupun internasional termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Pihaknya juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.

Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan pihak TNI dan Polri dalam hal penanggulangan bencana termasuk dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi tersebut.

Baca Juga: Waspada, BMKG Sebut 14 Wilayah Ini Berpotensi Diterjang Tsunami 20 Meter Jika Seismic Gap Pecah

Terakhir, program dan kegiatan pengurangan risiko bencana juga terus dikuatkan dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur evakuasi, dan peringatan dini.

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi, sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah