Selanjutnya Habib Rizieq Shihab bertanya kepada jamaahnya ketika Pemerintah dzolim, Tentara jahat, Polisi jahat, kira-kira besok perlu ada ISIS tidak.
Baca Juga: Riuh Warganet Sebut Anies Sindir Pemerintah Pusat Ferdinand: Demokrasi Mati Karena Politik Identitas
“Kalau Pemerintah dzolim, Tentara jahat, Polisi jahat, main tangkap main tembak, rakyat hartanya dijarah, tanahnya dirampas, syariat Islam disingkarkan saudara, saya mau nanya kira-kira besok perlu ada ISIS gak,” tanya Habib Rizieq.
Habib Ali Al-Jufri @alhabibali: siapapun yg merusak meski pakai sorban ('imamah), mengatasnamakan agama atau ngaku2 Pembela Islam tetap kriminal/penjahat! Dia bisa disebut orang meleng & jadi bahan tertawaan (mughaffal wa yudhhaku alayh) atau Pembohong Besar (Al-Kadzdzab) pic.twitter.com/ALKQomkgDs— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) November 19, 2020
Dalam video cuplikan ceramah yang dibagikan Guntur Romli Habib Ali Al-Jufri menjelaskan bahwa siapa pun yang memanas-manasi institusi pemerintah, maka disebut sebagai pelaku kriminal atau penjahat.
“Yang memanas-manasi terhadap yayasan-yayasan negara, institusi-institusi pemerintah, itu adalah pelaku kriminal. Meskipun orang tadi pakai imamah (sorban),” ujar Habib Ali Al-Jufri kepada jamah.
Lanjutnya, Habib Ali al-jufri juga berspekulasi bahwa kemungkinan orang tersebut bodoh atau bisa jadi penipu.
“Meskipun mengatasnamakan itu agama, meskipun dia mengatakan kepada kalian menolong atau membela Islam, itu mungkin dia orang bodoh yang diketawain atau dia itu penipu, siapa pun manusianya,” katanya.
Baca Juga: Viral Foto Anies Baswedan Baca Buku How Democracies Die, Ferdinand: Bacaanmu Bagus Pak Gub!
Dalam video tersebut Habib Ali al-jufri juga mengatakan bahwa orang yang akan menghancurkan negara adalah orang yang mengganggu jalannya institusi negara.
“Karena ketika ada orang yang memanas-manasi tentang mengusik institusi pemerintah, institusi negara, maka maknanya dia akan menghancurkan negara yang berdaulat itu,” jelasnya.