Fadli Zon Kritik Pencopotan Baliho Habib Rizieq: Itu Tugas Satpol PP, TNI Tidak Perlu Ikut Campur

- 23 November 2020, 05:45 WIB
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Fadli Zon, Habib Abdurrahman bin Al-Muthohhar
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, Fadli Zon, Habib Abdurrahman bin Al-Muthohhar /kolase/tangkap layar youtube, kodamjaya.tniad, twitter @fadlizon

Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut mengatakan, dalam kasus pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab ini, baliho tersebut merupakan ekspresi spontanitas dari warga di wilayah Jabodetabek dan di berbagai tempat lain di Indonesia.

Baca Juga: Mohon Maaf, Jangan Gunakan7 Rekening Ini Karena Jadi Penyebab BLT Subsidi Gaji Tahap 4 Tidak Cair

Baca Juga: Ferdinand Samakan Habib Rizieq Shihab dengan Orba dan ISIS yang Lawan Rakyat dan TNI, Ada Apa?

“Mereka menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab, yang sudah tiga setengah tahun berada di Saudi, dan juga ada himbauan-himbauan tentang bagaimana bahaya Covid dan penanganan Covid itu, yang saya lihat di media sosial diantara isi spanduk-spanduk,” jelasnya.

“Kenapa TNI sampai turun tangan menurunkan baliho atau spanduk, ini yang menjadi pertanyaan. Karena, ini adalah tugasnya sebetulnya paling tinggi Satpol PP, di bawah dari pemerintah provinsi pemerintah daerah,” lanjut Fadli.

Fadli kemudian menegaskan, tidak perlu ada campur tangan TNI dalam kasus pencopotan baliho Habib Rizieq, karena TNI merupakan kebanggan negara, serta diharapkan bisa menjaga negara dari ancaman terutama ancaman luar, yaitu ancaman separatisme di ujung timur Indonesia, ancaman dari utara di Laut Cina Selatan, serta dari berbagai wilayah lain.

Baca Juga: Pangdam Jaya Usul Bubarkan FPI, Habib Rizieq: Tidak Apa-apa, Saya Bentuk Lagi Front Persatuan Islam

“Jadi, itulah yang seharusnya dilakukan oleh TNI kita, menjaga supaya Indonesia betul-betul menjadi negara yang berdaulat di negeri sendiri, tidak terpecah-belah, tidak ada disintegrasi teritorial,” jelas Fadli.

“Dan juga tidak boleh sejengkal pun kita diambil oleh pihak lain, seperti di Laut Cina Selatan, yang kapal-kapal asing itu begitu mudah hilir-mudik masuk ke wilayah zona eksklusif,” pungkas Fadli.*

https://www.youtube.com/watch?v=B1HVjRF5tjw&feature=youtu.be

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah