Mantan Pangdam Jaya: Jakarta Belum Genting, Pasukan Khusus Itu Barang Amat Mahal

- 23 November 2020, 06:24 WIB
Tangkapan Layar Mantan Pangdam Jaya tahun 1996 Sutiyoso
Tangkapan Layar Mantan Pangdam Jaya tahun 1996 Sutiyoso /Tv One

MANTRA SUKABUMI - Pencopotan baliho oleh TNI bahkan pasukan khusus menuai kecaman dari berbagai pihak.

Salah satunya dari mantan Pangdam Jaya periode 1996 Sutiyoso yang menilai terlalu berlebihan mengerahkan pasukan khusus untuk mencopot baliho.

Mantan orang nomor satu di Jakarta ini menegaskan pasukan khusus merupakan aset yang mahal, yang diturunkan saat tidak ada yang sanggup lagi.

Baca Juga: Ferdinand Samakan Habib Rizieq Shihab dengan Orba dan ISIS yang Lawan Rakyat dan TNI, Ada Apa?

Baca Juga: Sebut Kasus Penyebaran Dapat Dikendalikan, Anies Baswedan Resmi Perpanjang PSBB Transisi

"Asumsi saya seperti itu, karena TNI tiba-tiba turun apalagi sampai mengerahkan pasukan khusus, pasukan khusus itu merupakan barang yang amat mahal itu," ujarnya dalam acara Kabar Petang Tv One berjudul "Siapa ganggy Jakarta?" seperti dilihat mantrasukabumi pada Senin, 23 November 2020.

Bang Yos sapaan akrab Sutiyoso mengatakan pasukan khusus hanya diterjunkan jika sudah tidak ada satuan lain yang sanggup.

"Itu hanya ditugaskan kepada sebuah sasaran yang niscaya tidak bisa dilakukan satuan lain, itu baru pasukan khusus maju," tegasnya.

Bang Yos juga menegaskan saat ini Jakarta menurutnya Jakarta belum segenting yang mengharuskan pasukan khusus turun.

Baca Juga: Anggota DPR Usul Pangdam Jaya Dapat Penghargaan Setelah Turunkan Baliho Habib Rizieq

"Saya kira belum segenting itu gitu lho maksud saya, ya tindakan apapun sekali lagi harus terukur, jangan berlebihan gitu ya," tegasnya.

Namun Bang Yos menambahkan dirinya tidak bisa menyalahkan Panglima ataupun Polda yang melakukan pencopotan baliho, karena menurut Bang Yos mereka memiliki atasan.

"Saya menyalahkan adik-adik saya juga gak bisa, Panglima atau mungkin Polda gitu, karena mereka punya atasan, sehingga Panglima pun tidak bisa apa-apa jika diperintah" bebernya.

Hanya saja Sutiyoso menegaskan bahwa TNI itu maju disaat sudah tidak ada lagi satuan yang sanggup mengahadapi.

Baca Juga: Sekjen Muhammadiyah Respon Penurunan Baliho Habib Rizieq: Sependek yang Saya Tahu, TNI Hanya Bantu

Baca Juga: Baru Jabat Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran Ancam Lakukan Ini: Siapapun yang Ganggu, Kami Tindak

"Tetapi menurut saya, sekali lagi TNI itu maju pada saat-saat terakhir sebagai senjata pamungkas kalau yang lain sudah tidak bisa lagi, harus seperti itu menurut pandangan saya gitu," jelasnya.

"Karena memang inti tentara itu dihadapkan pada musuh, musuh dari luar maupun musuh dari dalam, misalnya separatis, teroris, nah itu baru kan gitu," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: TV One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x