Persaingan belum tentu menimbulkan konflik, tergantung dari cara mereka menyikapi permasalahan yang dihadapi.
Contoh: Depatemen Produksi dalam kelompok-kelompoknya saling bersaing untuk mengejar target yang ditentukan oleh atasannya, tetapi dari kelompok-kelompok tersebut tidak saling menjatuhkan, dengan demikian mereka terhindar dari konflik. Namun apabila dari persaingan tersebut ada pihak yang mengganggu maka besar kemungkinan akan menimbulkan konflik.
Kooperatif terjadi bila dua atau lebih pihak yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dan, konflik dapat terjadi akibat kurangnya kooperatif. Manajemen konflik berarti para manajer harus berusaha menemukan cara untuk menyeimbangkan konflik dan kooperatif.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 23 Mei 2021: Al Siasati Pemakaman Nindy, Andin Lakukan Pembongkaran Makam
Paradigma Perubahan Pandangan tentang Konflik
Pada masa lampau konflik dipandang secara negatif, sehingga konflik tidak perlu diciptakan dan harus dihindari untuk menjaga keseimbangan organisas, akibatnya organisasi menjadi pasif tidak mengalami kemajuan-kemajuan yang berarti.
Sebaliknya kondisi sekarang bahwa konflik dipandang secara positif, karena konflik bisa diciptakan sebagai suatu kebutuhan, dalam arti bahwa sebuah organisasi sangat perlu konflik untuk memacu anggota lebih dinamis.
Stephen P. Robbins mengemukakan tentang perbedaan antara pandangan lama atau tradisional dengan pandangan modern tentang konflik sebagai berikut:
Baca Juga: Jadwal TV SCTV Minggu, 23 Mei 2021, Ada Buku Harian Seorang Istri dan Love Stroy The Series