Mak Itam merupakan lokomotif uap spesial karena memiliki gigi yang digunakan untuk melahap rute rel menanjak dan berkelok-kelok.
Baca Juga: Dinas Pertanian Cirebon, Pemerintah Wajibkan Pembelian Pupuk Bersubsidi Harus Menunjukkan Kartu Tani
Ya, rute jenis ini banyak terdapat di lintasan Sawahlunto-Teluk Bayur. Jalur berpemandangan alam nan indah ini dilahap Mak Itam nonstop selama 10 jam.
Lokomotif ini menggunakan susunan roda 0-10-0, yang artinya memiliki 10 roda penggerak yang digerakkan bersama-sama oleh sebuah batang penggerak.
Lokomotif ini mampu menarik 40 gerbong batu bara dengan berat muatan hingga 130 ton sekali perjalanan.
Lokomotif ini memiliki empat silinder dengan dua di antaranya merupakan silinder untuk menggerakkan gigi-giginya.
Desmiarti, warga kota Padang yang tinggal tak jauh dari pintu kereta Teluk Bayur mengenang Mak Itam dengan jerit khasnya ketika melintasi pintu kereta menuju kawasan pelabuhan.
Perempuan 66 tahun itu kini hanya bisa memandang dari balik jeruji besi Museum Kereta Api Sawahlunto, saat Mak Itam terdiam.**