Biden mengatakan Amerika Serikat menghadapi "musim dingin yang panjang dan keras", tetapi selama keadaan yang paling sulit itulah "jiwa bangsa kita telah ditempa." Dia mengatakan dia berharap berita positif baru-baru ini tentang pengembangan vaksin akan menjadi harapan bagi rakyat untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam mengendalikan virus.
Baca Juga: Buntut Video Viral Lawan LSM dan Media, Apdesi Lakukan Klarifikasi 'Lupa Sebut Kata Oknum'
Sejak memenangkan pemilu 3 November, Biden telah menawarkan pesan penyembuhan dan rekonsiliasi nasional setelah masa jabatan Trump yang penuh gejolak, sementara presiden Republik masih menolak untuk menyerah dan secara keliru mengklaim lagi pada hari Rabu bahwa pemilu itu dicuri.
Tanpa menyebut Trump, Biden berbicara tentang kekacauan setelah pemilu. Dikutip mantrasukabumi.com dari reuters.com pada Kamis, 26 November 2020.
"Demokrasi kami diuji tahun ini," kata Biden. “Di Amerika, kami memiliki pemilu yang penuh keadilan dan kebebasan, dan kemudian kami menghormati hasilnya. Orang-orang di negara ini dan hukum negara tidak akan mendukung hal lain. "
Biden berencana minggu depan untuk menentukan pilihannya untuk beberapa posisi kunci dalam pemerintahannya, termasuk tim ekonominya, direktur komunikasi Kate Bedingfield mengatakan. Mereka diharapkan memasukkan mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS.
Baca Juga: Sindir Habib Rizieq, Henry Yosodiningrat: Kita Ini Nyaris Sesat, Baru Terjadi di Dunia Habib Diusir
Pemerintahan Trump memberi lampu hijau pada hari Senin untuk upaya transisi formal bahkan ketika dia terus menantang hasil pemilihan dengan membuat klaim penipuan suara yang tidak berdasar. Biden diperkirakan akan menerima pengarahan intelijen harian presiden pertamanya pada hari Senin, kata Bedingfield.
Bedingfield menambahkan bahwa tim Biden didorong oleh "tanggapan profesional dan ramah" pungkas Bedingfield. **