Penasihat Khusus Trump, Scott Atlas Mengundurkan Diri dari Jabatannya Terkait Virus Corona

- 1 Desember 2020, 10:20 WIB
Dr Scott Atlas, penasihat penyakit coronavirus Presiden AS Donald Trump, berbicara dengan seorang reporter di luar Gedung Putih pada Hari Pemilihan di Washington, AS, 3 November 2020. REUTERS / Tom Brenner
Dr Scott Atlas, penasihat penyakit coronavirus Presiden AS Donald Trump, berbicara dengan seorang reporter di luar Gedung Putih pada Hari Pemilihan di Washington, AS, 3 November 2020. REUTERS / Tom Brenner /

MANTRA SUKABUMI - Dr.Scott Atlas telah mengundurkan diri sebagai penasihat khusus Presiden Donald Trump terkait virus corona, kata seorang pejabat Gedung Putih pada Senin, 30 November.

Keputusan tersebut setelah empat bulan telah terjadi kontroversial di Gedung Putih, dimana ia berulang kali bentrok dengan anggota lain dari gugus tugas menanggapi pandemi virus corona yang sangat mematikan.

"Saya menulis untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai Penasihat Khusus Presiden Amerika Serikat," kata Atlas dalam surat kepada Trump tertanggal 1 Desember, menurut Fox News, yang pertama kali melaporkan pengunduran dirinya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Baca Juga: Politisi Oposisi Turki Diselidiki karena Kritik Kesepakatan Militer Qatar

Baca Juga: Mesir Ungkapkan Kemajuan NAC dengan 'Pemerintahan Cerdas' di Ibu Kota Baru

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Atlas merupakan seorang neuroradiolog, meminta maaf di Twitter bulan ini karena memberikan wawancara kepada stasiun televisi RT yang didukung Kremlin, Rusia, dengan mengatakan dia tidak tahu itu adalah agen asing terdaftar di Amerika Serikat.

Atlas telah dikritik tajam oleh para ahli kesehatan masyarakat, termasuk Anthony Fauci, ahli penyakit menular AS, karena memberi Trump informasi yang menyesatkan atau tidak benar tentang pandemi virus.

Dia telah berulang kali meremehkan pentingnya masker wajah dan bulan ini mengatakan bahwa penguncian telah menjadi "kegagalan besar" dalam menghentikan penyebarannya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x