Prasad mengatakan tim Biden "akan diberikan dasar untuk perdagangan dan negosiasi ekonomi dengan China yang sangat condong ke arah konflik daripada kerja sama."
"Pemerintahan baru akan menampilkan perubahan signifikan dalam strategi dan taktik dibandingkan dengan pendekatan pemerintahan Trump, tetapi sikap permusuhan secara keseluruhan terhadap China kemungkinan akan tetap tidak berubah," kata Prasad.
Masalah utama lainnya adalah pendekatan Biden ke UE, yang juga terkena serangkaian tarif di bawah Trump, dan terkunci dalam banyak perselisihan dengan AS pada berbagai masalah mulai dari industri kedirgantaraan hingga perpajakan digital.
Baca Juga: Polda Metro Jaya: Meski Habib Rizieq Shibab Minta Maaf, Penyidikan Tetap Dilanjutkan
Blok regional tampaknya bersedia untuk bekerja sama: Financial Times melaporkan bahwa Brussels sedang mengerjakan rencana untuk merevitalisasi kemitraannya dengan Washington untuk mengatasi segalanya mulai dari menghentikan pandemi hingga deforestasi.
"Saya pikir pemerintahan Biden akan menerima inisiatif seperti itu," kata Edward Alden dari Council on Foreign Relations, mencatat bahwa kesepakatan tentang perpajakan digital dapat menghasilkan pendapatan Washington yang sangat dibutuhkannya.
Tetapi komentar Biden juga menunjukkan kesepakatan perdagangan bebas baru yang diinginkan Inggris dari Washington pasca-Brexit tidak akan terjadi dalam waktu dekat.**