WHO Menentang Wajib Vaksinasi Virus Corona bagi Negara-negara di Dunia

- 8 Desember 2020, 11:30 WIB
Tampilan umum menunjukkan markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, pada 25 Jun 2020. (Foto: REUTERS / Denis Balibouse)
Tampilan umum menunjukkan markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, pada 25 Jun 2020. (Foto: REUTERS / Denis Balibouse) /

DAFTAR PRIORITAS

Ketika negara-negara mulai menyebarkan vaksin dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak mereka untuk memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan.

"Ini bukan keputusan yang mudah," katanya sambil menetapkan pedoman WHO.

Tedros mengatakan petugas kesehatan yang berisiko tinggi terinfeksi adalah prioritas utama, ditambah orang dengan risiko tertinggi penyakit serius atau kematian karena usia mereka, sehingga mengurangi tekanan pada sistem kesehatan.

Dia mengatakan mereka nantinya harus diikuti oleh orang-orang dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit parah karena kondisi yang mendasari, dan kelompok marjinal dengan risiko lebih tinggi.

Mekanisme ACT-Accelerator WHO, yang mengumpulkan risiko dan penghargaan di antara negara-negara kaya dan miskin, adalah upaya global untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19, tes dan perawatan, serta membeli dan mendistribusikannya secara merata terlepas dari kekayaannya.

Baca Juga: Haikal Hassan Baras: Tahan Jempolmu, Kecuali Menebar Kebaikan atau Mengingatkan dengan Firman-Nya

Namun, skema tersebut sangat membutuhkan US $ 4,3 miliar, dengan tambahan US $ 23,9 miliar diperlukan pada tahun 2021.

“Yang kita butuhkan saat ini secara global bukan masuk ke tanah kosong janji dalam hal mendukung ACT-Accelerator,” kata Ryan, mengimbau para donatur kaya untuk buntu.

Sarana untuk melakukan alokasi ini secara adil dan merata ada di sana. Tapi yang tidak ada adalah pembiayaan untuk mewujudkannya pada 2021.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah