Lonceng Peringatan Kembali Berbunyi di PBB atas Krisis Kemanusiaan di Suriah

- 17 Desember 2020, 15:45 WIB
Kepala kemanusiaan PBB, Mark Lowcock mengungkapan kekhawatirannya dengan menyuarakan kewaspadaan atas kondisi genting yang dialami rakyat Suriah.**
Kepala kemanusiaan PBB, Mark Lowcock mengungkapan kekhawatirannya dengan menyuarakan kewaspadaan atas kondisi genting yang dialami rakyat Suriah.** /Arab News

Dia juga memperingatkan bahwa dengan lima tentara internasional yang beroperasi di Suriah, negara itu tetap menjadi "tempat yang mudah terbakar untuk insiden internasional besar," yang memiliki implikasi potensial bagi seluruh kawasan.

Pedersen menunjukkan bahwa setelah hampir 10 tahun konflik, proses politik telah gagal memberikan hasil bagi rakyat Suriah, yang "terus menderita" di dalam dan di luar negeri.

Kecewa dengan kurangnya kemajuan dalam masalah tahanan, korban penculikan dan orang hilang, ia mengatakan bahwa "hanya solusi politik yang dapat mengakhiri penderitaan ini dan mencegah konflik dan ketidakstabilan baru, melindungi warga sipil Suriah dan wilayah dari bahaya yang lebih parah."

Ia menambahkan, terdapat perbedaan pendapat yang mencolok antara posisi dan narasi yang dikemukakan di dalam Komite Konstitusi, yang mengakibatkan beberapa momen menegangkan.

Dengan latar belakang perpecahan yang mendalam di Suriah, kawasan, dan seluruh dunia, Pedersen mengakui bahwa membangun konsensus tentang cara mendorong langkah timbal balik dan timbal balik yang menghasilkan diplomasi konstruktif "terbukti sangat sulit".

“Tapi saya yakin itu mungkin dan ada kepentingan bersama yang membuatnya demikian,” katanya, seperti dikutip dari Arab News.

Ia menambahkan, Komite Konstitusi sepakat untuk bersidang kembali pada Januari.***

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah