Tanggapi Konflik Palestina dan Israel, Guntur Romli : Hanya untuk Kepentingan Netanyahu dan Hamas

- 16 Mei 2021, 17:57 WIB
Tanggapi Konflik Palestina dan Israel, Guntur Romli : Hanya untuk Kepentingan Netanyahu dan Hamas./*
Tanggapi Konflik Palestina dan Israel, Guntur Romli : Hanya untuk Kepentingan Netanyahu dan Hamas./* /Instagram.com/@GunRomli/

MANTRA SUKABUMI - Pertempuran yang terjadi saat ini antara Palestina dan Israel menjadi bahan pembicaraan berbagai negara tak terkecuali Indonesia.

Tokoh politik dan berbagai belahan negara didunia terus melakukan kecaman kepada Israel yang menyerang warga Palestina.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli berpandangan bahwa perang antara Israel-Palestina tidak akan terjadi jika tidak ada yang memanfaatkan situasi.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Info Terupdate: Kekuatan Hamas Membesar Elit Militer Israel Ketakutan, Dukungan Amerika pun Minim

Ia menyebut bahwa aksi perlawanan dengan melakukan demo dan melalui pengadilan merupakan tindakan yang sudah benar dalam membela warga Palestina yang terusir dari Syekh Jarrah.

"Sudah benar itu membela warga Palestina yg diusir dr Syekh Jarrah dgn demo2, aksi2 perlawanan & melalui pengadilan," cuit Guntur Romli, dikutip mantrasukabumi.com, dari akun twitternya, Minggu, 16 Mei 2021.

Namun, menurut Guntur Romli dari aksi perlawanan dengan demo-demo tersebut justru ada kelompok yang memanfaatkan untuk berperang melawan Israel.

Baca Juga: Beginilah Hukum Dzikir Menggunakan Jari, akan Dimintai Pertanggungjawaban di Akhirat Kelak

Kelompok yang dimaksud Guntur Romli itu tak lain adalah Hamas yang merupakan pejuang Palestina.

Guntur Romli mengatakan bahwa Hamas lah yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan penyerangan terlebih dahulu ke pemukiman-pemukiman Israel.

"Hamas membajak isu ini dgn menyerang roket2 ke pemukiman Israel terlebih dahulu. Israel lagi dikuasai kubu garis keras, emang pengen perang," ungkapnya.

Selain itu, Guntur Romli mengatakan jika perang antara Israel vs Palestina kali ini hanya demi kepentingan politik elit-elit kelompok garis keras.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Janji Lanjutkan Gempur Gaza, Pemimpin Hamas: Saya Tidak akan Menyerah

Menurutnya baik di Israel maupun Palestina saat ini sedang ada krisis politik di internal kedua negara tersebut.

Maka dari itu, guna menaikan popularitas keduanya yaitu melakukan teror dengan cara berperang melawan musuh.

"Ada krisis politik di internal politik baik di Israel & Palestina, cari menaikkan popularitas dgn politik teror: perang dgn musuh," katanya.

Ia juga menyinggung pemilu di Palestina yang diundur oleh Presiden Mahmoud Abbas sebagai salah satu penyebab konflik dengan Israel kembali pecah.

Baca Juga: Viral! Kembali Terjadi, Penumpang Minibus Mengamuk dan Memaki Petugas Saat Diminta Putar Arah

Menurut politisi PSI ini, seharusnya pemilu di Palestina dilaksanakan pada bulan Mei tahun ini, akan tetapi ditolak oleh Hamas.

Di saat yang bersamaan, Guntur Romli juga menyorot pendukung Netanyahu garis keras yang gagal membentuk kabinet pada pemilu terakhir di Israel.

Seperti diketahui partai politik yang mendukung Netanyahu popularitasnya menurun pada pemilu terakhir Israel.

Hal itulah yang menyebabkan orang-orang yang berada di lingkup Netanyahu memilih untuk menaikkan popularitasnya lagi dengan berperang melawan Hamas.

Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Prancis 2021 Malam ini, Berikut Posisi Start Valentino Rossi dan Marc Marquez

"Netanyahu Garis Keras gagal membentuk kabinet, di Pemilu terakhir suara parpolnya Likud turun, di Palestina mestinya digelar Pemilu bulan Mei ini, tapi diundur oleh Abbas Presiden Palestina/Ketua Fatah. Hamas bikin aksi2 menolak," tuturnya.

Dari dua kejadian politik tersebut, GUntur Romli menyimpulkan bahwa perang antara Israel dan Palestina kali ini hanya demi kepentingan Netanyahu dan Hamas.

Rakyat sipil dari kedua negara baik Israel maupun Palestina, banyak yang menjadi korban buntun perang antara Netanyahu dengan Hamas.

Baca Juga: Rizal Ramli: Ganjar Pranowo Hanya Modal Pencitraan untuk Jadi Capres 2024

"Perang kali ini, tentara Israel dan Hamas demi kepentingan politik Netanyahu & Hamas. Rakyat sipil di dua belah pihak jadi korban. Kehancuran. Kenyataannya memang itu kok," pungkasnya.

Sementara itu, konflik kedua negara tersebut sampai saat ini belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.

Baik Israel maupun Hamas dari Palestina masih sama-sama terus melancarkan serangan demi serangan.****

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah