Perlu untuk diketahui, Hagia Sophia merupakan sebuah bangunan warisan dunia dengan arsitektur yang luar biasa.
Sebagai salah satu situs Warisan Budaya Dunia UNESCO, Hagia Sophia tentu menjadi daya tarik jutaan orang dengan kemegahan dan keindahannya yang agung untuk mengunjunginya dan melihat secara langsung.
Tidak hanya itu, Hagia Sophia talah menjadi saksi arsitektur mahakarya dalam peradaban manusia yang dipengaruhi oleh interaksi antara Eropa dan Asia selama berabad-abad.
Baca Juga: Mantan Penasehat AS Buka Suara Soal Presiden, John Bolton: Trump Iri pada China dan Rusia
Baca Juga: AS Puji Indonesia Atas Tindakan Kemanusiaan Terhadap Pengungsi Rohingya
Dalam sejarah mencatat bahwa bangunan Hagia Sophia merupakan sebuah bangunan yang didirikan pada masa Kaisar Bizantium Justinian I pada abad ke-6 yang difungsikan sebagai Gereja Roh Kudus (Sophia).
Hagia Sophia dihiasi dengan berbagai mosaik-mosaik berhaga gabungan antara Kristen dan Islam. Kuil agung ini didedikasikan untuk Roh Kudus dalam doktrin trinitas kekristenan.
Hagia Sophia beralih fungsi menjadi masjid sekitar tahun1453 usai penaklukan Ottoman Istanbul, yang kemudian banguna tersbut ditopang dengan berbagai elemen arsitektur yang memperlihatkan karakter Ottoman.
Kemudian, pada tahun 1935 tepatnya pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki yang berpaham sekuler, status Hagia Sophia dialih fungsikan sebagai museum.**