Perang Siber Jelang Pilpres AS 2020, Biden dan Demokrat Jadi Target Hacker Rusia

- 31 Oktober 2020, 13:45 WIB
Debat Final Pilpres AS Digelar, Mikrofon Trump Dimatikan dan Ekpresi Joe Biden Jadi Sorotan.
Debat Final Pilpres AS Digelar, Mikrofon Trump Dimatikan dan Ekpresi Joe Biden Jadi Sorotan. /Antara

MANTRA SUKABUMI – Perang siber mulai menjadi perhatian kubu Calon Presiden dan Partai-partai pendukungnya. Beberapa lembaga penting yang terkait penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020, dilaporkan banyak disusupi hacker.

Microsoft mengingatkan kepada lembaga dan dewan pakar nasioanl terkait aktvitas berupa serangan dari kelompok hacker Rusia terhadap pihak-pihak yang terkait dengan Pilpres AS 2020.

Target utama dari kelompok Hacker Rusia itu adalah platform siber dari partai Demokrat yang ada di negara-negara bagian yang menjadi kunci kemenangan Joe Biden. Kelompok hacker Rusia ini dikendalikan oleh intelejen Rusia untuk mengganggu jalannya demokrasi di AS.

Baca Juga: Fadli Zon Serang Henry Subiakto Terkait Video: Jangan Sampai Nanti Ada yang Buat Stempel “DUNGU”

Baca Juga: Hacker Bobol Akun Partai Republik dan Curi Dana Kampanye Donald Trump Rp32,2 Miliar

Kelompok hacker Rusia yang dituduh ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016 awal tahun ini menargetkan akun email partai negara bagian dari Partai Demokrat di California, dan Indiana. Dikutip mantrasukabumi.com dilansir reuter.com pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Selain partai yang ada di negara bagian penting, Lembaga terkait Pilpres AS 2020 di Washington dan New York pun dijadikan sasaran hacker, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Upaya keras telah banyak dilakukan, di antaranya secara internal selama musim panas oleh Microsoft Corp MSFT.O, berhasil mengenali satu kelompok yang sering dijuluki "Fancy Bear". Aktivitas para hacker memberikan wawasan tentang bagaimana intelijen Rusia menargetkan Amerika Serikat menjelang pemilihan 3 November 2020.

Target yang diidentifikasi oleh Reuters, yang meliputi Pusat Kemajuan Amerika, Dewan Hubungan Luar Negeri dan Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di Washington, mengatakan mereka belum melihat bukti upaya hackeran yang berhasil.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x