Jangan Konsumsi Makanan Ini, Dapat Merusak Kehamilan

20 November 2020, 14:43 WIB
Rendang salah satu makanan khas Indonesia. /pixabay.com/sharonang

MANTRA SUKABUMI - Hamil dan memiliki keturunan merupakan impian semua perempuan yang sudah menikah, oleh sebab itu, perempuan yang sedang hamil diwajibkan menjaga kesehatan dirinya dan janin, olahraga ringan, seperti jalan kaki, atau olahraga ringan lainnya yang dapat memperkuat otot rahim.

Otot rahim yang kuat dapat memudahkan proses melahirkan, walaupun proses melahirkan begitu menyakitkan, tapi dibalik kesakitan, ada kebahagiaan tersendiri ketika sang buah hati lahir dalam kondisi sehat.

Seorang perempuan yang hamil, tidak disarankan memekakan makanan yang mengandung merkuri, ataw makanan lain yang belum matang, dikhawatirkan membawa bakteri ke dalam rubuh dan mengganggu kehamilan.

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Baca Juga: Vaksin Merah Putih, Sebagai Simbol Kemandirian dan Kemajuan Negeri

Supaya janin sehat, ibunya sehat, dan proses melahirkan bisa berjalan dengan lancar, seorang ibu hamil (bumil) jangan konsumsi makanan berikut ini, sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman helthnews pada Jumat, 20 November 2020, berikut makanannya.

1. Hindari makan ikan mentah maupun setengah matang

Ikan mentah, terutama kerang, dapat menyebabkan beberapa infeksi. seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit, seperti norovirus, Vibrio, Salmonella, dan Listeria. Perempuan hamil rentan terhadap infeksi listeria.

Menurut CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit), perempuan hamil 10 kali lebih mungkin terinfeksi oleh Listeria daripada populasi umum. Wanita Hispanik yang hamil berisiko 24 kali lebih tinggi.

2. Hindari makan jeroan

Yang dimaksud dengan jeroan disini seperti, hati, usus, ampela, dan lainnya.

Makanan ini memang lezat, tapi beresiko bagi kehamilan dan jabin.

3. Kurangi konsumsi vitamin A hewani

Makan terlalu banyak vitamin A hewani (vitamin A dalam bentuk sebelumnya) tidak dianjurkan selama kehamilan. Mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A yang telah dibentuk sebelumnya, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan kelainan bawaan dan keguguran. Meskipun ini sebagian besar terkait dengan suplemen vitamin A, yang terbaik adalah menjaga konsumsi jeroan seperti hati hanya beberapa ons sekali seminggu.

Baca Juga: BTS Rilis Album Terbaru, Berikut Lirik Lagu Life Goes On Beserta Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Baca Juga: Pedoman Resmi BSU PTK Honorer Kemendikbud, Kapan dan Bagaimana Bantuan Disalurkan? 

4. Telur mentah

Telur mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Gejala infeksi salmonella termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.

5. Daging setengah matang, mentah, dan olahan

Beberapa masalah yang sama dengan ikan mentah juga memengaruhi daging yang kurang matang. Makan daging yang kurang matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella.

Bakteri dapat mengancam kesehatan si kecil, mungkin menyebabkan lahir mati atau penyakit saraf yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi. Meskipun sebagian besar bakteri ditemukan di permukaan potongan daging, bakteri lain mungkin tertinggal di dalam serat otot.

6. Telur mentah

7. Kafein

Anda mungkin salah satu dari jutaan orang yang menyukai cangkir kopi, teh, minuman ringan, atau coklat harian mereka. Anda pasti tidak sendirian dalam hal kecintaan kita pada kafein. Orang hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 miligram (mg) per hari, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Kritik Sikap Fadli Zon atas TNI: Mestinya Berterima Kasih kepada Pangdam Jaya

Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Karena bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk memetabolisme kafein, kadar tinggi dapat menumpuk. Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan. Berat lahir rendah didefinisikan sebagai kurang dari 5 lbs., 8 oz. (atau 2,5 kg) - dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian bayi dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di masa dewasa. Jadi perhatikan secangkir joe atau soda harian Anda untuk memastikan bayi tidak terpapar terlalu banyak kafein.

8. Hindari toge mentah

Toge mentah mungkin terkontaminasi Salmonella. Lingkungan lembab yang dibutuhkan benih untuk mulai bertunas sangat ideal untuk jenis bakteri ini, dan mereka hampir tidak mungkin untuk dibilas. Untuk alasan ini, Anda disarankan untuk menghindari toge mentah sama sekali. tapi, toge aman dikonsumsi setelah dimasak.**

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler