Wajib Tahu, Ternyata Minyak Sayur Miliki 14 Bahaya Ini, Salah Satunya Risiko Penyakit Jantung

- 29 November 2020, 15:21 WIB
Ilustrasi minyak sayur yang biasa digunakan untuk memasak menggoreng dan menumis.
Ilustrasi minyak sayur yang biasa digunakan untuk memasak menggoreng dan menumis. /PIXABAY/RitaE

MANTRA SUKABUMI - Minyak sayur menjadi pilihan banyak orang saat menggoreng makanan.Padahal, minyak sayur juga sering dijadikan komposisi untuk pembuatan saus, margarin, atau mayonaise.

Sayangnya, banyak pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengganti penggunaan minyak nabati dengan pilihan lain. Pasalnya, minyak nabati kaya akan lemak tak jenuh ganda yang bisa memicu berbagai penyakit.

Lemak tak jenuh ganda merupakan lemak jahat yang dapat menyebabkan percepatan pertumbuhan sel kanker, penggumpalan darah, dan meningkatkan peradangan pada tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa minyak nabati dapat mengubah kolesterol baik (HDL) menjadi kolesterol jahat (LDL).

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Ternyata Bukan China, Berikut 3 Negara yang Disebut Tempat Asal Virus Corona

Akibatnya, kita berisiko tinggi terkena penyakit jantung, penyakit autoimun, penyakit neurodegeneratif, dan bahkan kanker.

Dilansir mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, faktanya, konsumsi lemak omega 6 yang berlebihan dan lemak omega 3 yang lebih sedikit dapat memicu penyakit berikut. :

-Penyakit jantung

-Diabetes tipe 2

-Kegemukan

-Sindrom metabolik atau pra-diabetes

-Sindrom iritasi

-Usus sindrom

-Radang

-Usus

-Degenerasi makula (kerusakan mata dan kebutaan)

-Artritis reumatoid

-Asma

-Kanker

-Gangguan kejiwaan

-Penyakit autoimun

Selain itu, minyak nabati yang digunakan untuk memasak sering terhidrogenasi karena biayanya yang rendah dan umur simpan yang lebih lama.

Baca Juga: Inilah, 6 Kebiasaan Kecil Sehat yang Buat Tiroid Anda Bahagia

Minyak yang telah mengalami proses hidrogenasi biasanya dapat memicu gangguan kesehatan berikut:

1. Mengganggu keseimbangan kadar gula Beberapa penelitian membuktikan bahwa minyak nabati terhidrogenasi dapat mengganggu keseimbangan kendali gula darah. Ini karena minyak yang mengalami proses hidrogenasi juga mengandung lemak trans.

Penelitian yang meneliti hampir 85.000 wanita menemukan bahwa konsumsi lemak trans yang berlebihan memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.Konsumsi lemak trans yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Padahal, hormon insulin sangat penting dalam menjaga keseimbangan kadar gula darah.

2. Meningkatkan peradangan Penelitian juga membuktikan kandungan lemak trans pada minyak nabati dapat memicu terjadinya peradangan pada tubuh. Padahal, peradangan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

3. Membahayakan kesehatan jantung Lemak trans dalam minyak nabati juga dapat membahayakan kesehatan jantung kita. Penelitian menunjukkan lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (jahat) serta menurunkan kolesterol baik HDL (baik), yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Asupan lemak trans yang tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x