Selain itu, kasus peningkatan detak jantung pada masyarakat hanya ditemukan sekitar 7 persen individu paruh baya yang tidak ada kaitannya dengan jumlah asupan kopi.
Oleh karena itu, menyalahkan kopi hanya untuk risiko kematian terkait jantung tidak benar karena faktor lain seperti merokok, usia dan kadar kolesterol tinggi juga dapat berkontribusi pada kondisi tersebut.
Paparan berulang terhadap kafein atau konsumsi kopi tinggi juga diketahui meningkatkan risiko sulit tidur, sakit kepala kronis, lahir mati (lebih dari 8 cangkir kopi selama kehamilan) dan anemia (baik ibu maupun bayi) jika diminum oleh ibu.
Kopi bermanfaat bagi penderita diabetes atau cenderung menurunkan risiko diabetes pada manusia.
Bagaimanapun, konsumsinya harus tepat atau dibatasi untuk mencegah efek kebalikannya pada kesehatan. Juga, perlu diingat bahwa kopi memberikan manfaat penting bila dikonsumsi tanpa susu dan gula.***