Network
MANTRA SUKABUMI - Melonjaknya kasus Covid-19 hingga saat ini tidak membuat warga Indonesia merasa jera sama sekali.
Sampai hari ini kasus Covid-19 di Indonesia tercatat sebanyak 218.382 juta jiwa, dimana terjadi penambahan sebanyak 3.636 orang. Pasien di rawat saat ini sebanyak 54.649 orang, pasien sembuh 155.010 dan pasien meninggal 8.723 orang.
Menurut Tri Maharani selaku Wali Kota Surabaya menyatakan bahwa hampir 70% pasien positif Covid-19 di Jawa Timur terjadi pada kalangan anak muda.
Baca Juga: Heboh, di Tengah Pandemi Covid-19 Muncul Kerajaan Baru Bernama Tunggal Rahayu, Ada Apa
Baca Juga: SIKM Tidak Akan Diterapkan, Meski Saat PSBB Total
"Saya berharap sekali, warga harus bisa mencegah hal tersebut dengan mendisiplinkan diri. Karena itu saya mohon dengan hormat, terutama pada anak-anak muda. Karena data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak muda serta anak-anak," kata Risma seperti dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Minggu, 13 September 2020.
Risma berpendapat bahwa banyak anak-anak muda yang terkena COVID-19 dan kemudian sembuh. Meskipun sudah sembuh, kondisi paru-paru mereka memiliki masalah.
Karena itu dikhawatirkan akan terpapar virus Covid-19 kembali. Ia pun menghimbau para anak muda agar berhati-hati dan selalu terapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Lagi-lagi Muncul Kerajaan Baru, Disorot Sejumlah Pakar Sebagai Negara Jadi-jadian
Risma menyatakan bahwa kondisi COVID-19 sampai saat ini belum pulih normal. Sebab karena itu, Risma berharap kepada seluruh masyarakat agar bisa menahan diri untuk keluar rumah jika tidak terlalu penting.
Apalagi, jika keluar rumah itu hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpa menerapkan physical distancing atau jaga jarak.
Sebelumnya pada sabtu malam kemarin, Risma bersama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum melaksanakan rapid test massal yang berlangsung di kota Surabaya.
Baca Juga: LIVE STREAMING Trans 7 Official dan Laman Resmi Tonton MotoGP Sesaat Lagi
Agar kegiatan tersebut berjalan lancar, petugas yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, beserta Kepolisian dan TNI menutup seluruh akses jalan di lokasi.
Para pedagang dan pembeli di lokasu tersebut pun tidak diperbolehkan keluar area sebelum mengikuti rapid test dengan hasil nonreaktif.**
