Inilah Khasiat Kayu Surga yang Wajib Anda Ketahui, Simak Ulasannya

- 13 Maret 2021, 09:31 WIB
Inilah Kasiat Kayu Surga Yang Wajib Anda Diketahui, Simak Ulasannya./
Inilah Kasiat Kayu Surga Yang Wajib Anda Diketahui, Simak Ulasannya./ /Dok. Menlhk

MANTRA SUKABUMI - Kayu surga ini mengandung banyak sekali manfaat, kayu beraroma harum ini sudah banyak digunakan sejak jaman dahulu, seiring waktu kayu ini banyak dilupakan oleh sebagian orang.

Kasiat kayu ini didalam banyak riwayat baik hadits Rasulullah SAW, maupun penjelasan ulama didalam kitab mereka, kayu ini adalah kayu gaharu, yaitu kayu yang dipakai wewangian penduduk surga.

Kayu surga ini disebutkan didalam hadits Rasulullah SAW, bisa dipakai untuk terapi pengobatan, Imam Ibnu Al-Qayim Al-Jauzi dalam At-Thibun Nabawi menjelaskannya.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Dituding Ambil Alih Pemerintahan, Prabowo Subianto: Saya Bakar Ibukota, Saya Bersumpah Jaga Negeri Ini

Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, tentang kasiat kayu surga yakni kayu gaharu dengan kemanfaatannya untuk terapi kesehatan yang jarang diketahui,

Dalam bahasa Arab ada beberapa istilah untuk nama gaharu, diantaranya adalah Al-‘uud (العود) Al-Uluwwah (الالوة) Al-Qusth (القسط ) Yalanjuj (يلنجوج) Alanjuj (النجوج) dan Al-Kust ( الكست).

Gaharu adalah kayu aromatic, memiliki wangi yang khas sebagai aroma terapi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan wewangian.

Kayu gaharu ini sudah dikenal sejak zaman Nabi Sulaiman AS. Dimana Kayu surga ini sudah biasa digunakan sebagai bingkisan kerajaan, karena dianggap sebagai barang berharga dan istimewa.

Baca Juga: 13 Tips Mudah Membuat Rumah Ukuran Kecil Jadi Nampak Luas

kayu ini pernah dijadikan bingkisan kerajaan oleh Ratu Bilqis untuk Nabi Sulaiman AS. Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al-Alusi:

وقال وهب. وغيره: عمدت بلقيس إلى خمسمائة غلام وخمسمائة جارية فألبست الجواري لبس الغلمان الأقبية والمناطق وألبست الغلمانلباس الجواري وجعلت في أيديهم أساور الذهب وفي أعناقهم أطواق الذهب

وفي آذانهم أقرطة وشنوفاً مرصعة بأنواع الجواهر وحملت الجواري على خمسمائة رمكة والغلمان على خمسمائة برذون على كل فرس سرج من الذهب مرصع بالجوهر وعليه أغشية الديباج وبعثت إليه لبنات من ذهب ولبنات من فضة وتاجاً مكللاً بالدر والياقوت وأرسلت بالمسك والعنبر والعود.

Artinya: “Telah berkata Wahb dan yang lainnya, Bilqis pergi membawa 500 pelayan laki-laki, dan 500 pelayan perempuan, lalu ia memakaikan pakaian serta ikat pinggang untuk pelayan laki-laki, dan pelayan perempuan,

selain itu ia juga memasangkan gelang emas pada tangan mereka, kalung emas pada leher-leher mereka, anting-anting yang bertahtakan mutiara pada telinga mereka.

Baca Juga: Inilah Balasan Bagi Orang yang Lalaikan Sholat 5 Waktu secara Berjamaah, Salah Satunya Dimurkai Allah SWT

Kemudian para pelayan perempuan itu dibawa di atas 500 kuda, sedangkan para pelayan laki-laki membawa kuda, pada setiap kudanya terdapat lampu emas yang bertahtakan mutiara dan beralaskan sutera.

Ia juga mengirimkan kepada Sulaiman batu-bata dari emas dan perak, mahkota yang bertahtakan mutiara dan yaqut, serta ia juga mengirimkan misik, anbar dan gaharu.”

عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (أول زمرة تدخل الجنة على صورة القمر ليلة البدر، الى قوله وقود مجامرهم الألوة – قال أبو اليمان: يعني العود

Artinya: Dari Abi Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “golongan penghuni sorga yang pertama kali masuk, rupa mereka laksana bulan pada malam purnama, sampai ucapan beliau, nyala perdupaan mereka adalah gaharu, Imam Abul Yaman berkata, maksudnya adalah kayu gaharu” (H.R Muslim).

Baca Juga: Cikal Bakal Pendiri Demokrat dan Perjalanan AHY Jadi Ketum, Andi Arief: Tidak Ujug-ujug 

Imam Ibnu Al-Qayim Al-Jauzi dalam kitabnya mengatakan :

عُودٌ: العود الهندى نوعان؛ أحدهما: يُستعمل فى الأدوية وهو الكُسْت، ويقال له: القُسْط، وسيأتى فى حرف القاف. الثانى: يُستعمل فى الطِّيب، ويقال له: الأَلُوَّة

Artinya: “kayu gaharu india itu ada dua macam. Pertama adalah kayu gaharu yang di gunakan untuk pengobatan, yang dinamakan kayu kusth.

Ada yang menyebutnya dengan Qusth. Dan yang kedua adalah yang di gunakan sebagai pengharum. Kayu ini disebut Uluwwah. (At-Thibun Nabawi, halaman 265).

Kayu gaharu juga digunakan oleh Rasulullah SAW, baik untuk pengobatan, ataupun untuk wewangian, banyak hadist yang menjelaskan tentang tatacara Rasulullah SAW mengukup jenazah dengan kayu gaharu.

Baca Juga: Politikus PDIP Diduga Terlibat Korupsi Lahan Rumah DP 0 Rupiah, Ferdinand: Siapapun Harus Disikat, Pidanakan

عن نافع. قال: كان ابن عمر إذا استجمر بالألوة، غير مطراة. وبكافور يطرحه مع الألوة. ثم قال: هكذا كان يستجمر رسول صلى الله عليه وسلم.

Artinya: “Dari Nafi’ beliau berkata, Apabila Ibnu Umar mengukup mayat, maka beliau mengukupnya denga kayu gaharu yang tidak dihaluskan, dan dengan kapur barus yang dicampurkan dengan kayu gaharu.

Kemudian beliau berkata, “Beginilah cara Rasulullah SAW ketika mengukup jenazah”. (HR. Muslim No 2254)

Rasulullah SAW juga pernah berobat dengan menggunakan gaharu:

حدّثنا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيميُّ وَ أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَ عَمْرٌو النَّاقِدُ وَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ ـ وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ ـ (قَالَ يَحْيَى : أَخْبَرَنَا. وَقَالَ الآخَرُونَ : حَدَّثَنَا) سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللّهِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ مِحْصَنٍ أُخْتِ عُكَاشَةَ بْنِ مِحْصَنٍ ، .

Baca Juga: AHY Laporkan Kubu KLB ke PN Jaksel, Refly Harun: Belum Tentu Pengadilan Bisa Berikan Keadilan

قَالَتْ: دَخَلْتُ بِابْنٍ لِي عَلَى رَسُولِ اللّهِ . لَمْ يَأْكُلِ الطَّعَامَ. فَبَالَ عَلَيْهِ. فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّهُ. قالت: ودخلتُ عليه بابن لي. قد أعلقتُ عليه من العُذرة. فقال«عَلامَهْ تَذْغَرْنَ أولادكن بهذا العِلاق؟ عليكن بهذا العود الهندي. فإن فيه سبعة أشفية. منها ذات الجنب. يُسْعَط من العذرة، ويُلَدُّ من ذات الجنب

Artinya: telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya Attamimiy, dan Abu Bakar bin Abi Syaibah dan ‘Amru Annaqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abi Umar, dan lafadz ini miliknya Zuhair, Yahya berkata: telah mengabarkan kepada kami

sedangkan yang lainnya berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Azzuhriy dari Ubaidillah bin Abdillah dari Ummi Qais binti Mihshan, saudari Ukkasyah bin Mihshan, Ummu qais berkata:

Aku bersama anakku menemui Rasulullah SAW, pada waktu itu anakku belum bisa memakan makanan, tiba-tiba anakku kencing dipangkuan Rasulullah SAW, lalu beliau menyuruh mengambil air dan memercikannya.

Baca Juga: Rachlan Nashidik: KSP Moledoko Buat Jokowi Jadi Sasaran Kegusaran Publik, Punyakah Rasa Terimakasih

 Baca Juga: Rachlan Nashidik: KSP Moledoko Buat Jokowi Jadi Sasaran Kegusaran Publik, Punyakah Rasa Terimakasih

Ummu Qais berkata, dan aku juga pernah menemui beliau bersama anakku yang aku tekan tenggorokannya untuk menghilangkan sakit amandelnya, lalu beliau bersabda, mengapa kamu tekan kerongkongan anakmu seperti itu?

gunakanlah kayu gaharu India, karena padanya terdapat tujuh macam obat, diantaranya adalah obat sakit lambung,

(su’ut) mengobati lewat hidung dipergunakan untuk penyakit amandel, dan (ladud) mengobati dari pinggir mulut orang yang sakit, dipergunakan untuk penyakit lambung. (HR.Muslim No 5716). ***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah