Zaman Rasul Tidak Ada Shalat Tarawih, Berikut Penjelasan Quraish Shihab Tentang Asal Usul Tarawih

- 13 April 2021, 20:50 WIB
Zaman Rasul Tidak Ada Shalat Tarawih, Berikut Penjelasan Quraish Shihab Tentang Asal Usul Tarawih./
Zaman Rasul Tidak Ada Shalat Tarawih, Berikut Penjelasan Quraish Shihab Tentang Asal Usul Tarawih./ /Antara Foto/Hafidz Mubarak

Baca Juga: Terbaru Survei Kedai Kopi Capres 2024, Ketum Golkar Airlangga Hartarto Urutan Pertama

 Baca Juga: Apresiasi Layanan SIM Online yang Kini Bisa Melalui HP, Ahmad Sahroni: Terobosan yang Inovatif

Menurut Prof. Quraish Shihab menjelaskan istilah tarawih muncul setelah masa Nabi. Ketika shalat malam dilakukan para sahabat di masjid, dan diikuti oleh banyak ulama setelahnya.

Shalat yang mereka lakukan sangat lama, sehingga mereka butuh istirahat setelah selesai salam pada masing-masing shalat. Karena mereka seringkali istirahat pada masing-masing shalat, akhirnya dinamai shalat ini dengan shalat tarawih. dikutip mantrasukabumi.com, dari kanal Youtube, Selasa, 13 April 2021.

Tarawih secara bahasa artinya istirahat. Orang pada masa dulu istirahat sebentar setelah salam sebelum melanjutkan shalat berikutnya.

Dari sejarah dan makna tarawih ini, kita bisa memahami bahwa Nabi Muhammad, Sahabat, dan ulama terdahulu, melakukan shalat malam dalam waktu yang lama. Ini menunjukkan keseriusan mereka dalam mendirikan malam Ramadhan. Saking lama dan melelahkan, mereka istirahat setelah dua atau empat rakaat.

Baca Juga: Bolehkan Shalat Tarawih Dilakukan Selain di Bulan Ramadhan? Simak Penjelasan Berikut

Dari sini bisa dipahami, shalat tarawih yang baik adalah shalat yang lama. Aisyah pernah mengatakan, “Jangan kalian tanya berapa lama shalat Nabi."

Jadi kita tidak perlu mempermasalahkan apakah shalat tarawih yang benar itu 8 atau 20 rakaat. Masing-masing bagus, selama mempertahankan substansi dari shalat malam itu sendiri.***

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah