MANTRA SUKABUMI - Praktisi sekaligus peneliti neuro science, dr Aisyah Dahlan membahas tentang dampak bahayanya bentak anak secara berlebihan dalam kajian parenting di akun Platform Tiktok.
Dalam kajian tersebut, dr Aisyah Dahlan membeberkan bagaimana seharusnya orang tua mendidik anak dengan baik,
Karena jika anak dibentak secara berlebihan itu akan bahaya pada perkembangan psikologis anak tersebut.
Baca Juga: Cara Mendidik Anak Laki-laki Menurut dr Aisyah Dahlan
Bahkan dr Aisyah Dahlan sendiri menghimbau agar orang tua tidak terlalu sering membentak anak mereka.
‘Pada saat anak dibentak, I milyar sel otak pada anak akan mengalami kerusakan, sehingga dia bisa korslet, Masyaa Allah,’ kata dr Aisyah Dahlan, dikutip mantrasukabumi.com dari akun platform tiktok @dokter_aisyahdahlan pada minggu, 14 November 2021.
dr Aisah menambahkan, suara bentakan pada anak akan berdampak perkembangan otak anak, sehingga akhirnya akan mempengaruhi alam bahwa sadar anak dan membentuk memori jangka panjang dengan hal negatif yaitu trauma.
Selain mempengaruhi perkembangan otak, juga akan menganggu fungsi organ penting pada anak.
Lantas apa yang terjadi apabila anak sering mendengar suara bentakan orang tuanya? Berikut beberapa dampak jangka Panjang yang terjadi ketika anak sering mendapat bentakan.
Anak cenderung menjadi minder dan takut mencoba hal-hal baru
Anak cenderung memiliki sifat menantang, keras kepala, bahkan suka membantah perintah orang tua.
Anak cenderung apatis, dan tidak peduli terhadap lingkungannya.
Baca Juga: Tips Mengatasi Perasaan Negatif dari dr Aisyah Dahlan: Sering-sering Pegang Bagian Dada
Anak akan memiliki sifat egois dan pemarah.
Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan penyendiri.
Anak akan tumbuh menjadi peragu dan tidak percaya diri.
Mendidik anak dengan cinta dan kelembutan kadangkala tidak semudah mengucapkannya.
Pola dan tingkah laku anak sendiri kerap menjerumuskan orangtuanya untuk mengambil tindakan praktis yang bisa dilakukan
Namun mengingat dampak dari akibat bentakan yang berkelanjutan dalam jangka Panjang, maka ada baiknya sebagai orang tua harus berusaha meminimalisir perilaku membentak anak.
Berikut beberapa tips cara meminimalisir bentakan dari anak
Sebelum membentak anak, ingatlah bahwa anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru tiap inci perkataan yang dilontarkan orang tuanya.
Jangan terpengaruh untuk menghentikan teriakan anak dengan bentakan yang lebih hebat.
Tarik napas, dan hembuskan perlahan sambil memejamkan mata. Hal tersebut dapat membuat dada yang sesak oleh emosi menjadi longgar
Palingkan wajah sejenak dari anak yang telah membuat dada terasa sesak penuh emosi.
Baca Juga: Tips Memaafkan Diri Sendiri Melalui Terapi Maaf dari dr Aisyah Dahlan, Simak Penjelasannya
Saat merasa marah, segeralah mengubah posisi duduk, hal ini akan menurunkan ketegangan emosi.
Yang terpenting, kepribadian anak di masa depan adalah hasil dari didikan dan bimbingan orang tuanya hari ini, bahkan jika didikan itu berupa bentakan atau teriakan sekalipun.
Begitulah tips bagaimana cara meminimalisir bentakan dari anak .
Meskipun terkadang anak-anak sering membuat kesal, namun kita harus memakluminya karena masih anak-anak.***