Mengejutkan, Ferdinand Minta Mantan Panglima TNI Ini Jangan Pecah Belah TNI, Ada Apa?

27 November 2020, 06:00 WIB
Refly Harun menyarankan Habib Rizieq berpasangan dengan Gatot Nurmantyo untuk maju dalam capres 2024. /Pikiran-Rakyat.com/Kolase foto dari ANTARA Nyoman Budhiana dan Muhammad Iqbal

 


MANTRA SUKABUMI - Direktur Eksekutif EWI Ferdinand Hutahaean kini menjadi sosok yang ikut mengomentari berbagai persoalan di Indonesia.

Terbaru, secara mengejutkan ia meminta mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk tidak memecah belah TNI.

Hal itu terkait anggota TNI yang melakukan pencopotan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Isu Pengganti Edhy Prabowo, Ekonom Senior Emil Salim: Laut Indonesia Luas, Tapi Nelayan Miskin

Baca Juga: Memanas, Ferdinand Kini Serang Pakar Hukum Ini Soal Baliho Habib Rizieq

Menurut Ferdinand sikap Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan implementasi sikap pemerintah dan sikap inatitusi TNI.

Ferdinand menilai pernyataan Presiden Jokowi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sangat jelas.

"Sikap Mayjend Dudung jelas adalah implementasi sikap pemerintah, sikap institusi TNI. Pernyataan Presiden dan Panglima TNI jelas dan tdk abu2. Sbg prajurit, Pangdam Jaya melaksanakan sikap itu secara jernih," tulis Ferdinand di akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: Kabar Buruk, Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit, Sakit Apa?

Karena itu, Ferdinand meminta Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memecah belah TNI.

"Pak Gatot jgn pecah belah TNI dengan pernyataan sprt ini. @Puspen_TNI," lanjutnya.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo angkat bicara terkait hal ini. Ia menganggap, apa yang dilakukan Pangdam Jaya tidak mewakili TNI secara keseluruhan.

Baca Juga: Fahri Hamzah Buat Pernyataan Mengejutkan Terkait Penangkapan Edhy Prabowo

Baca Juga: Beredar Video Maruf Amin Sebut Ahok Sumber Konflik, Ferdinand: Sudah Jangan Diingat

Menurut Gatot, TNI membutuhkan rakyat dan masih bersama dengan rakyat. Karena itu apa yang dilakukan Pangdam Jaya termasuk oleh pasukan khusus di petamburan dengan menggunakan kendaraan taktis itu pun sama tidak boleh.

Ia menegaskan tidak boleh menggunakan kendaraan taktis dalam situasi dan keadaan yang damai.**

Editor: Andriana

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler