MANTRA SUKABUMI – Terpidana Kasus terorisme Abu Bakar Ba’asyir dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat, usai mengeluhkan beberapa gangguan kesehatan.
Selain sampaikan perkembangan kesehatan Abu Bakar Ba’asyir, pejabat ini juga ungkap kalau rujukan ke rumah sakit itu bukan yang pertama.
kepala Lapas Gunung Sindur, Bogor itu juga menyampaikan kalau Abu Bakar Ba’asyir itu sudah sepuh, tapi beruntung dalam keseharian napi berusia 82 tahun itu di Lapas ada napi lain yang menemani dan membantu.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana
"Beliau sudah sepuh juga, usianya 82 tahun," kata Kepala Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur Bogor, Mujiono, Jumat.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pas Kemenkumham Rika Aprianti menuturkan, saat menjalani perawatan, Abu Bakar Ba'asyir dikawal oleh sejumlah petugas. Salah satunya dari pihak Lapas Gunung Sindur.
"Rumah sakit di Jakarta dengan pengawalan dari pihak Lapas Gunung Sindur sendiri maupun Densus dan juga Brimob," jelas Rika.
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir dirawat inap di RSCM sejak 24 November 2020.
"Kalau sekarang infonya sudah membaik, ustad dirujuk sejak Selasa," kata Mujiono. Dikutip mantrasukabumi.com sebagaimana dilansir antaranews.com, Jumat, 27 November 2020.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian akan Sanksi Tegas Daerah yang Tidak Maksimal Urus E-KTP
Mulanya, dia mengeluhkan sakit kepala, mual dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pihak lapas merujuk dia ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Menurut Mujiono, Abu Bakar Baasyir dirujuk ke rumah sakit bukan kali pertama semenjak dia mendekam di jeruji besi Lapas Gunung Sindur Bogor.
"Ini bukan yang pertama beliau di rujuk ke RS, sudah lebih dari 5 kali kalau tidak salah," ujar Mujiono.
Kelapa Lapas juga mengungkapkan bagaimana keseharian Abu Bakar Ba’asyir, dan perawatan kesehatannya selama di Lapas.
Mujiono juga menjelaskan, bahwa tim dokter lapas rutin mengecek kondisi kesehatannya. Malah, Pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia ini juga mendapat pendampingan tim medis dari MER-C setiap dua minggu sekali.
Baca Juga: Harga Sembako Hari ini di DKI Jakarta, Terjadi Kenaikan
"Tim dari MER-C juga rutin memeriksa kesehatannya. Sama-sama kita doakan supaya beliau cepat pulih," kata dia.
Tak hanya itu, di dalam ruang tahanan pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min itu juga dibantu seorang napi lainnya.
"Karena sudah sepuh, jadi ada orang untuk membantu mengerjakan yang tidak bisa dilakukan oleh beliau," tutur Mujiono. **